Namun, wilayah tersebut tumbuh dan peningkatan aktivitas dimungkinkan selama beberapa hari ke depan yang dapat menghasilkan suar Matahari yang lebih intens.
Baca Juga: Fakta Jennie BLACKPINK dan Jessica Jung Akrab Jadi Sinyal 'Masih Saling Cinta' dengan Kai EXO?
Menurut NASA, suar Matahari adalah ledakan energi mendadak yang disebabkan oleh kekusutan, persilangan, atau penataan ulang garis medan magnet di dekat bintik matahari.
Hasil prediksi kapan aktivitas Matahari akan meningkat akan melindungi astronot di orbit Bumi, serta mencegah teknologi seperti satelit dihancurka
Pada Juni 2020 lalu, para ilmuwan dari University of Warwick meluncurkan jam matahari baru yang dapat menghitung waktu aktif dan nonaktif Matahari dengan lebih baik.
Baca Juga: Pesan Menohok Anji Usai Diperiksa Polisi: Saya tak Bisa Percaya dengan Media Indonesia
Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Pangandaran.com dengan judul Bintik Matahari Sebesar Planet Mars Mengarah ke Bumi, Berdampak pada GPS dan Komunikasi Radio
"Peristiwa besar dapat terjadi kapan saja, tetapi kemungkinan besar terjadi di sekitar Matahari maksimum. Dengan mengurutkan pengamatan dengan rapi, kami menemukan bahwa dalam 150 tahun aktivitas geomagnetik di Bumi, hanya beberapa persen yang terjadi selama kondisi tenang ini," kata penulis utama Profesor Sandra Chapman.
Kemampuan untuk memperkirakan risiko terjadinya badai besar Matahari di masa depan sangat penting untuk teknologi ruang angkasa dan darat yang sangat sensitif terhadap cuaca luar angkasa, seperti satelit, sistem komunikasi, distribusi daya, dan penerbangan.
Baca Juga: Bongkar Fakta Baru Ternyata Pelaku tak Berniat Perkosa Wanita di Bintaro saat Menyelinap Masuk Rumah
Artikel Rekomendasi