Network
PR PANGANDARAN - Presiden AS Donald Trump akan diperlakukan sama dengan pengguna media sosial Twitter lainnya. Perusahaan media sosial itu mengonfirmasi pada minggu ini.
Trump akan tunduk pada aturan Twitter Inc. menyusul presiden terpilih AS, Joe Biden yang akan segera menjabat pada 20 Januari 2021 mendatang.
Seperti diketahui, berdasarkan kebijakannya, Twitter akan menempatkan pemberitahuan "kepentingan publik" terhadap beberapa tweet yang melanggar aturan dari unggahan akun para "pemimpin dunia".
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Lisa BLACKPINK Tak Akan Pernah Potong Poni, Dibongkar sang Stylist Korea
Tweet yang dimaksud untuk disembunyikan oleh peringatan dan Twitter mengambil tindakan untuk membatasi jangkauan mereka adalah cuitan pernyataan yang biasanya dikeluarkan oleh kandidat politik dan pejabat terpilih atau pemerintah.
Sementara itu, Twitter mengatakan bahwa perlakuan demikian tidak berlaku bagi mantan pemegang jabatan.
"Kerangka kebijakan ini berlaku untuk para pemimpin dunia saat ini dan calon pejabat, dan bukan warga negara ketika mereka tidak lagi memegang posisi ini," kata juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Pangandaran.Pikrian-Rakyat.com dari laman Reuters pada Minggu, 8 November 2020.
Baca Juga: Sebut Biden Menang Secara Ilegal, Melanie Trump Bela Sang Suami: Rakyat AS Pantas Dapat Hasil Legal
Penerapan kebijakan tersebut dapat terlihat misalnya ketika Twitter menambahkan beberapa peringatan dan label pada tweet dari akun @realDonaldTrump.
Termasuk yang banyak di antaranya dilakukan terhadap Tweet Trump sejak pemilu hari Selasa, 3 November 2020 lalu soal tuduhan kecurangan penipuan suara yang tidak berdasar.
Artikel Rekomendasi