PR PANGANDARAN – Beredar kabar mengejutkan dari media sosial baru-baru ini terkait fenomena Llintang kemukus di Tuban, Jawa Timur.
Jagat maya dibuat geger dengan kemunculan cahaya langit yang diklaim sebagai lintang kemukus ini sebagai tanda akan datangnya sebuah bencana.
Dalam unggahannya tertulis keterangan bahwa fenomena alam seperti itu adalah tanda bahaya yang akan menyebabkan air laut naik hingga 20 meter.
Baca Juga: Bongkar Motif Pelajar SD Terlibat Aksi Geruduk DPR Tolak UU Ciptaker, Ternyata Ngaku Dapat Undangan
“Lintang kemukus hanya Allah yang tau banyak-banyaklah berdzikir dan berdoa semoga Allah SWT melindungi kami semuanya dari mala petaka amin hanya didaerah tuban aja ini yang kuatirkan air laut naik sampai 20 meter dari permukaan dasar laut,” tulis keterangan.
Lalu apakah benar kemunculan lintang kemukus di Tuban adalah tanda bahaya? Simak penjelasannya.
Penjelasan:
Menanggapi hal tersebut, dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Kominfo Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tuban, Rofiq Isa Mansyur menerangkan bahwa memang ada laporan lintang kemukus atau bintang jatuh, baik di masyarakat luar ataupun grup BMKG, namun fenomena meteor tersebut tidak bisa tertangkap radar atau satelit BMKG.
Baca Juga: Setelah Keris Diponegoro, Belanda Siap Kembalikan Ribuan Benda Bersejarah, Termasuk Berlian
Rofiq memperkirakan sejauh ini belum ada dampak pada bumi atau lingkungan dari fenomena tersebut, sebab apabila meteor berhasil masuk atmosfer bumi, maka akan ada kerusakan yang terjadi.
Sementara itu, dilansir dari media pemberitaan nasional, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin membantah adanya lintang kemukus atau komet di Tuban.
Menurutnya saat ini tidak ada lintang kemukus yang terlihat terang, apabila cahaya tersebut lintang kemukus akan terlihat secara global di banyak tempat.
Baca Juga: Hengkang dari SM Entertainment, Benarkah Krystal Jung Labuhkan Hati di Agensi yang Menaungi Akting?
Thomas menegaskan, beredarnya foto benda langit di media sosial itu bukan fenomena astronomis dan bukan sebuah komet. Dirinya juga tak bisa mengatakan itu sebagai pertanda atas kondisi tertentu.***