Cek Fakta: Donald Trump Bikin Cuitan ‘Darah Saya adalah Vaksinnya’, Simak Kebenarannya

- 13 Oktober 2020, 14:55 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /Twitter/realDonaldTrump

PR PANGANDARAN – Pada 2 Oktober 2020, Donald Trump dan istrinya, Melania dinyatakan positif Covid-19 yang diumumkan melalui akun Twitter resmi Presiden Amerika Serikat (AS) itu.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, Trump menjalani perawatan di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed lalu kembali lagi ke Gedung Putih setelah empat hari dirawat.

Bersamaan dengan dirinya yang terinfeksi Covid-19, banyak informasi yang beredar salah satunya yang terbaru adalah cuitannya di Twitter yang mengatakan ‘Darah saya adalah vaksinnya”.

Baca Juga: Dua Sosok Ini Ungkap Bung Karno Masih Hidup, Netizen Bagikan Pengalaman Soal Keberadaan Soekarno

Cuitan tersebut diunggah oleh akun @realDonaldTrump pada 5 Oktober 2020 lalu.

Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari berbagai sumber untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, ternyata cuitan tersebut tidak benar.

Meskipun pengguna sosial merasa jika cuitan tersebut cukup masuk akal, karena muncul saat Trump membuat banyak unggahan yang meragukan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Minta Masyarakat Terima Omnibus Law, Prabowo: Memang Kita Paham, Saya Paham Kesulitan Buruh

Misalnya pada 6 Oktober 2020, saat Trump membuat cuitan ‘Covid-19 kurang mematikan dibandingkan flu’, Twitter menyembunyikan cuitan tersebut dan harus mengklik ‘lihat’ untuk melihatnya.

Tak hanya itu, saat ini juga terdapat peringatan yang bertuliskan ‘Tweet ini melanggar peraturan Twitter tentang penyebaran informasi yang menyesatkan dan berpotensi berbahaya terkait dengan Covid-19’.

Untuk memastikan cuitan 'Darah saya adalah vaksinnya' tidak benar, di timeline Twitter milik Donald Trump atau database yang mengarsipkan unggahan Trump yang sudah dihapus, tidak ditemukan mengenai cuitan tersebut. 

Baca Juga: Jika Bisa Membujuk Tokoh KAMI Bergabung, Partai Ummat Diprediksi Bisa Saingi Gelora hingga PAN

Cuitan ini dipastikan hanya untuk lelucon seperti yang dilakukan oleh Ben Shapiro melalui akun Twitter, mengatakan bahwa Trump akan menggunakan antibodi dalam darahnya untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Namun, sampai saat ini belum diketahui apakah lelucon dalam cuitan tersebut untuk mengejek atau mendukung Trump.

Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa  unggahan Trump yang mengatakan darahnya adalah vaksin sudah dipastikan adalah tidak benar atau hoaks.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: turnbackhoax


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x