Cek Fakta: Erdogan Acuhkan Macron dan Tak Ingin Duduk Bersama saat Konferensi Pers, Benarkah?

PR PANGANDARAN – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron karena mengatakan pembuatan karikatur Nabi Muhammad sebagai kebebasan berekspresi.

Bahkan buntut dari insiden tersebut, Erdogan memboikot semua produk Prancis dari negara yang dipimpinannya itu.

Bersamaan dengan itu, beredar video berdurasi 0,08 detik yang memperlihatkan Erdogan tengah bersalaman dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Klaim 27.000 Suara untuk Gibran dan Teguh, DPD II Partai Golkar: dari Tahun 2019 Lalu Capai 20 Ribu

Namun, dia mengabaikan Macron yang berada di belakangnya dan seakan-akan ingin pergi serta tidak mau duduk bersama.

Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Bang Biem Biem pada 27 November 2020 disertai dengan narasi sebagai berikut:

“Lope yuuu pak Erdogan…

Baca Juga: Heboh! Ceramah Ustaz Abdul Aziz Sebut 'Bikin Tumpeng Sebabkan Umat Islam Jadi Beragama Hindu'

Erdogan memang TOP dia memberi tahu (Macron) yang najis ini,

Izinkan saya pergi dengan Anda Merkel,

Saya tidak bisa duduk bersamanya.”

Baca Juga: Waspada! Polisi 'Jadi-jadian' Peras Warga Rawalumbu Bekasi, Uang hingga HP Direbut Paksa

Melansir dari Turn Back Hoax, potongan video tersebut merupakan bagian dari video saat Erdogan, Merkel, Macron dan Putin mengakhiri konferensi pers di Istana Presiden Vahdettin.

Konferensi pers tersebut dilakukan setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Suriah di Istanbul, Turki pada 27 Oktober 2018 yang diakhiri dengan saling bergandengan tangan.

Video aslinya pernah ditayangkan oleh kanal YouTube Ruptly yang merupakan sebuah situs berita yang berbasis di Berlin, Jerman yang bertajuk “LIVE: Erdogan, Putin, Macron, Merkel give statement following Syiria summit” pada 27 Oktober 2018.

Baca Juga: Warganet Cium Gelagat Mencurigakan Sebelum Selebgram asal Bali Loncat dari Lantai 4: Pantesan Kamu..

Pertemuan tersebut digelar setelah tujuh warga sipil dibunuh oleh pasukan pemerintah Suriah dalam pertempuran di barat laut Provinsi Idlib.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai Erdogan yang mengacuhkan Macron dan tidak ingin duduk bersama adalah tidak benar.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***