Cek Fakta: Geger, Beredar Foto Pembantaian Sadis Para Ulama dan Santri di Madiun, Simak Faktanya

- 7 Desember 2020, 06:50 WIB
Puluhan mayat diduga pascaterjadinya pembantaian di India
Puluhan mayat diduga pascaterjadinya pembantaian di India /Facebook @itaMuraya

PR PANGANDARAN – Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya beberapa foto yang diklaim merupakan pembantaian ulama dan santri di Madiun pada September 1948.

Foto-foto tersebut dibagikan oleh akun Twitter @arulbaex yang mengunggah enam foto yang digabung dalam kolase.

Unggahan tersebut disertai narasi sebagai berikut:

Baca Juga: Plesetkan Namanya Jadi Sebutan 'Hewan', Lutfi Agizal Dicolek Anji Manji: Sini Ketemu Kalau Berani!

“Pembantaian Ulama dan Santri: Darah di Madiun September 1948.”

Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dalam laman Turn Back Hoax, foto-foto tersebut tidak berhubungan satu sama lain dan bukan merupakan foto pembantaian ulama dan santri.

Hoaks
Hoaks


Foto 1
Foto tersebut diambil oleh Neal Ulevich pada 1976 dan memenangkan Pulitzer pada 1977. Foto pertama memperlihat seorang mahasiswa tergantung di taman Universitas Thammasat di Bangkok.

Baca Juga: Ditampar Keras dr.Tirta karena Undang 2 Menteri Koruptor, Deddy Corbuzier: Saya Bodoh dan Kecewa

Saat mahasiswa berdemonstrasi menentang mantan presiden militer, polisi melakukan kekerasan seperti yang ada pada foto.

Foto 2
Foto kedua merupakan potret Divisi Siliwangi yang menangkap semua simpatisan PKI di Madiun.
Sebelum adanya peristiwa G30S/PKI 1965, PKI sudah melakukan pemberontakan berdarah di Madiun 19 September 1948.

Pemerintahan Soekarno menetapkan gerakan tersebut merupakan bentuk pemberontakan terhadap NKRI.

Baca Juga: Enam Vaksin Covid-19 ini akan Digunakan di Indonesia, Salah Satunya Buatan Bio Farma

Sehingga Indonesia mengerahkan Divisi Siliwanginya untuk menggulung kekuatan PKI di Madiun dan sekitarnya.

Foto 3
Foto ketiga merupakan kepala dari I Gede Puger setelah dimutilasi. Pada 16 Desember 1965 sejumlah anggota RPKAD menyeret I Gede Puger, salah satu donatur Central Daerah Besar (CBD) PKI Propinsi Bali yang ditembak di depan massa kemudian dimutilasi.

Foto 4
Foto tersebut merupakan foto dari Kolonel Sarwo Edhie Prabowo yang telah berhasil menumpas PKI.

Baca Juga: Minta Doa di Medsos, Sandiaga Uno Umumkan Istrinya Positif Covid-19: Perjuangan Kita Belum Berakhir

Lalu fotonya yang sedang dikerumuni massa itu dijadikan sampul buku yang berjudul ‘Sarwo Edhie dan Tragedi 1965’.

Foto 5
Foto kelima adalah adegan dari film The Killing Fields yang menggambarkan seorang jurnalis Amerika, Sydney Schanberg dan jurnalis asal Kamboja, Dith Pran sedang meliput situasi di Kamboja.

Foto 6
Foto keenam adalah foto seorang simpatisan PKI yang sedang diinterogasi oleh TNI. Hal ini bermula saat Musso seorang tokoh komunis Indonesia merencanakan untuk menguasai daerah yang strategis di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ngaku Sempat 'Kepincut' Wanita Lain, Ketegaran Nagita Slavina Justru Dipuji Hotman Paris

Oleh karena itu, Musso menculik dan membunuh tokoh-tokoh yang dianggap musuh serta mengadu domba kesatuan TNI.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai beredarnya foto pembantaian ulama dan santri di Madiun pada September 1948 adalah tidak benar.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x