PR PANGANDARAN – Video penembakan polisi terhadap enam anggota Front Pembela Islam (FPI) beredar di media sosial dalam durasi waktu lima detik.
Video tersebut dibagikan oleh akun dengan nama Ahmad Tsauri yang menyatakan jika dalam waktu lima detik para polisi sudah mampu menumbangkan keenam anggota FPI.
Berikut narasi lengkapnya:
Baca Juga: Jadi Garda Terdepan PILKADA 9 Desember 2020, Angota Polisi Ini Ditusuk saat Bertugas
“Saya sudah melihat videonya, dalam 5 detik 6 orang FP* yang menyerang polisi tumbang. Petugasnya keren. Dan senjata FP* berjatuhan. Hanya dalam 5 detik.
Tembakannya sangat akurat, kalau meleset saja sedikit pasti anggota polisi ada yang mati ditembak mereka. Newbie verses expert. Ternyata ada penembak lebih jitu dari adegan filem-filem hhhe.
Aparat pasti punya durasi dari berbagai sudut. 4 orang yang kabur bisa dijerat pasal terorisme dan jika dibuka semua, soal senjata dan jaringan teroris di FP*.
Baca Juga: Seolah Tertawakan Polisi Vs HRS, Maia Estianty Diserang Warganet: Take Out Aja dari Indonesian Idol!
Ormas tak berijin ini pasti dibubarkan karena terlibat dalam jaringan terorisme. Mohon jangan ada yang inbox minta video, kita tunggu rilis resmi dari aparat.”
Lantas, benarkah video berdurasi 5 detik itu adalah tragedi penembakan 6 anggota FPI?
Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com melalui situs Turn Back Hoax, video penembakan tersebut terjadi di dekat Taman La Judea, daerah perkotaan El Santuario, Antioquia, Kolombia pada Januari 2020.
Baca Juga: Tengok Kabar Terbaru Mario Teguh, Gelar Pernikahan Mewah Putrinya Hingga Undang Tokoh Terkenal Ini
Dikutip dari Turn Back Hoax, video penembakan tersebut pernah dimuat dalam artikel yang berjudul ‘Se Toman Medidas Especiales En El Santuario, Tras Muerte De Dos Venezolanos’ di situs Primero Oriente pada 29 Januari 2020.
Penembakan itu menewaskan dua pemuda asal Venezuela yang bernama Hernán de Jesús Medina Cerrudo dan Carlos José Cano Villasmin.
Berdasarkan pemaparan di atas mengenai beredarnya video berdurasi lima detik penembakan polisi terhadap anggota FPI adalah tidak benar.
Baca Juga: Hanya Gara-gara Tabrak Lampu Merah, Mahasiswa Malaysia Didenda hingga Rp13 Juta
Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***
Artikel Rekomendasi