Cek Fakta: Warga AS Pendukung Ahok Disebut Berkumpul di Gedung Putih Tuntut FPI Bubar, Ini Faktanya

- 14 Desember 2020, 14:40 WIB
Menjelang Happy Thanksgiving di AS, Warga Disuruh Tetap di Rumah, Gedung Putih Kok Malah Mau Pesta?
Menjelang Happy Thanksgiving di AS, Warga Disuruh Tetap di Rumah, Gedung Putih Kok Malah Mau Pesta? /Pixabay

PR PANGANDARAN – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Habib Rizieq Shihab memang memiliki hubungan yang tak akur sejak dugaan penistaan yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Berhubungan dengan itu, warga Amerika Serikat (AS) yang mendukung Ahok dikabarkan berkumpul di Gedung Putih dan menuntut Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan.

Kabar ini pertama kali dibagikan oleh sebuah situs beserta sebuah foto kerumunan massa, berikut pemberitaannya:

Baca Juga: Pamer Foto saat Cium dan Peluk Mesra Gading Marten, Sosok Karen Nijsen Jadi Sorotan

BERITA TERGEMPAR HARI INI ...!! Penolakan FPI Sampai AMERIKA. ..!! Jam 10:00wa Gedung Putih Di Banjiri Masa PRO Ahok , DAN Menuntut FPI di Bubarkan Segera...SEBARKAN..!!”

Hoaks
Hoaks


Lalu, benarkah warga AS pendukung Ahok menuntut pembubaran FPI?

Berdasarkan hasil pantauan Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com, foto tersebut berasal dari protes warga AS terhadap Presiden Amerika Donald Trump pada 21 Januari di Washington.

Baca Juga: Digoda Raffi Ahmad di Atas Panggung, Agnes Mo Bingung: Mas Sehat? Sakit Hati Terus

Sehari setelah pelantikan Trump, lebih dari satu juta orang di seluruh dunia bergabung dalam unjuk rasa Women’s March di Washington untuk memprotes kepresidenan Trump.

Puluhan ribu warga Kanada berkumpul di kota-kota di seluruh negara untuk menunjukkan solidaritas mereka.

Banyak pengunjuk rasa mengatakan mereka ingin mengirim pesan bahwa politik gaya Trump tidak diterima di Kanada.

Baca Juga: Janji Beri Rp50 Juta kepada Pemenang Give Away, HP Baim Wong Palsu Berisi Ratusan Nomor Korban

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai warga AS pendukung Ahok berkumpul di Gedung Putih dan menuntut pembubaran FPI adalah tidak benar.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x