Setelah ditelusuri oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, diketahui bahwa narasi yang dibacakan dalam video tersebut berasal dari pemberitaan salah satu media online Indonesia dengan judul “Sri Mulyani Rinci Utang Rp1.439,8 T untuk Penanganan Corona” dan “Walau Anjlok, Jokowi Sebut Ekonomi RI Lebih Baik dari China”.
Kedua pemberitaan tersebut terbit pada 6 Mei 2020. Namun, narasi dalam video yang menyebutkan hasil lelang penerbitan surat utang pandemi corona atau Pandemic Bond sebesar 221,4 triliun rupiah merupakan informasi yang tidak benar.
Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul ‘Cek Fakta: Benarkah Jokowi Terancam Serahkan Indonesia ke Tiongkok karena Terlilit Utang?’
Baca Juga: Sambangi Risma Secara Mendadak di Surabaya, Menkes Terawan Turun ke Pasar Buktikan Programnya
Dikutip dari laman resmi Mafindo, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan pemerintah resmi batal menerbitkan surat berharga negara (SBN) khusus penanganan pandemi Corona atau Pandemic Bond.
Hal tersebut terjadi dikarenakan Bank Indonesia (BI) siap masuk ke pasar perdana menjadi the last resort pemerintah untuk menyerap sisa penerbitan SBN baik SUN (Surat Utang Negara) maupun SBSN (Surat Berharga Syariah Negara).
Sementara itu, uang sebesar Rp 221,4 triliun merupakan realisasi penarikan SBN hingga April 2020.
Baca Juga: Ratusan Nyawa Melayang di Balik Tragedi Longsor Penambangan Batu Giok Myanmar
Dalam video tersebut juga tidak disebutkan bahwa Pemerintahan Jokowi terancam menyerahkan Indonesia kepada Tiongkok yang disebabkan oleh keadaan ekonomi negara yang semakin buruk dengan hutang yang melilit Indonesia.
Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna Pagu Indikatif RAPBN 2021 di Istana Merdeka pada 6 Mei 2020 menyatakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia lebih baik dari Tiongkok sebab angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif di tengah pandemik Corona.
Artikel Rekomendasi