Dorong Produk UMKM Tembus Ranah Ekspor, Bea Cukai Soekarno Hatta Gelar Rapat Lintas Sektor

- 22 September 2020, 09:54 WIB
Petugas Bea Cukai musnahkan barang milik negara senilai total ratusan juta
Petugas Bea Cukai musnahkan barang milik negara senilai total ratusan juta /Emanuel Oja/RINGTIMES BALI

PR PANGANDARAN – Pandemi Covid-19 masih menjadi kekhawatiran bagi masyarakat. Akibatnya, hampir sektor pun ikut terhambat, salah satunya dari segi perekonomian.

Maka dari itu, untuk meminimalkan dampak perekonomian akibat Covid-19, Pemerintah Indonesia menggalakkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dilansir Warta Ekonomi, hal tersebut ditegaskan Finari Manan selaku Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta. Menurutnya, program PEN merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong produk usaha mikro kecil.

Baca Juga: Heboh Pelecehan Seksual Dokter Rapid Test, Polisi Periksa CCTV, Korban Didesak Beri Klarifikasi

"Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF), hampir sebesar 60% kontribusi UMKM memberikan pengaruh terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Nasional sehingga upaya mendorong potensi ekspor produk UMKM ini benar-benar perlu dimaksimalkan," ujarnya.

Finari Manan mengatakan, dalam hal ini salah satu langkah yang diambil Bea Cukai Soekarno Hatta adalah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten, Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, PT Andalan Ekspor Indonesia (AeXI), serta perwakilan pelaku UMKM.

Finari Manan menyampaikan, kolaborasi tersebut ditandai dengan diadakannya rapat lintas sektor pada 7 September 2020 lalu, dengan pembahasan mendorong produk UMKM menuju ranah ekspor.

Baca Juga: Corona Hantam Jakarta Usai PSBB Transisi, Chotib Hasan: Perlu Hukuman Mendidik

Dalam rapat tersebut, Finari Manan menyampaikan materi terkait peran UMKM dalam mendongkrak angka ekonomi daerah setempat, bahkan sampai skala nasional.

“Kita bersama-sama menghadiri rapat saat itu, rapat lintas sektor, ada Bea Cukai, ada Karantina Pertanian, ada Pemerintah Daerah, ada perwakilan swasta, ada pelaku UMKM-nya juga. Komitmen kita bersama pasti bisa mewujudkan produk UMKM tembus pasar internasional,” ujarnya.

Finari Manan pun menyampaikan, dalam rapat lintas sektor tersebut, Babar Suharyo selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten mengemukakan pendapatnya, bahwa potensi UMKM daerah setempat adalah hasil olahan pertanian. 

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Saat ini terdapat dua komunitas unggulan yakni olahan kelapa hijau dengan merek Bantenese Coco dan gula semut dengan merek Kawung Lebak.

Dia pun menyampaikan apa yang dipaparkan Direktur PT. AeXl Luthfi Ginanjar pada rapat tersebut terkait kendala yang perlu ditugaskan terlebih dahulu.

“Kendalanya adalah pengelolaan sumber daya manusia (SDM) selaku UMKM membuka akses pasar global pembiayaan modal usaha regulasi dari instansi penerbit perizinan dan perihal logistik, kendati demikian, kami tetap optimis melalui pertemuan seperti ini dapat menciptakan solusi yang inovatif,” ujar Finari Manan. ***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x