Oleh karena itu, Arie kriting tetap bersikukuh dengan prinsipnya bahwa istri Raffi Ahmad itu tetap tak layak menjadi ikon atau duta PON.
Ia pun menyebut istilah ikon mengada-ngada, karena dalam penyelenggaraan multi event seperti ini hanya membutuhkan duta dan maskot saja.
Selain itu, Arie Kriting berharap, dengan pengangkatan duta atau ikon PON yang berasal dari tempat yang benar, orang Papua bisa merasa menjadi tua rumah seutuhnya.
“Mending tunjuk satu orang Perempuan Papua untuk jadi Duta PON XX Papua saja. Lalu hilangkan istilah ikon yang mengada-ada itu. Mari support Orang Papua, menjadi Tuan Rumah seutuhnya,” ungkapnya.***
Artikel Rekomendasi