Network
PR PANGANDARAN - Tio Pakusadewo baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya yang pernah memakai narkoba, termasuk jenis ganja.
Tio Pakusadewo menyebut bahwa dirinya menggunakan ganja untuk kebutuhan medis, yakni menurunkan gejala parkinson.
Tio Pakusadewo mengungkapkan bahwa saat itu ia dianjurkan oleh dokter sehingga ia
pun tertarik mencoba konsumsi ganja.
Baca Juga: Pernah Terjerat Narkoba seperti Anji, Tio Pakusadewo Justru Blak-blakan Tolak Rehab: Tai Kucing!
Tak hanya itu, Tio Pakusadewo mengaku bahwa anjuran konsumsi ganja itu membantu meringankan gejala penyakit parkinson.
Pembahasan mengenai ganja sendiri dianggap tabu karena ganja sendiri termasuk dalam kategori narkotika di Indonesia.
Isu penggunaan ganja ini akhir-akhir ini populer setelah musisi Anji diketshui mengomsumsi ganja.
Berdasarkan keterangan polisi, Anji mengonsumsi dan memiliki narkoba jenis ganja sebagai bagian edukasi.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Ady Wibowo pun menyinggung soal bagaimana mayoritas negara bagian Amerika serikat melegalkan ganja.
Meski demikian, hingga saat ini, hukum ganja di Indonesia masih ilegal sehingga Tio Pakusadewo, Anji, atau artis lainnya dijerat hukum karena menggunakannya.
Baca Juga: Tio Pakusadewo Terbukti Miliki 11,32 Gram Ganja, Dijerat Satu Tahun Penjara
Tio Pakusadewo pun mengaku bahwa dirinya paham bahwa ganja termaduk ilegal dikonsumsi di Indonesia, sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari kanal YouTube Trans TV Official pada Kamis, 17 Juni 2021
Aktor senior yang membintangi film Surat dari Praha ini pun menyebut bahws dirinya mengonsumsi ganja atas anjuran dokter sebagai kebutuhan medis
"Dia meredakan motorik yang bergetar. Ya menurut aturan pemerintah sih gak boleh, tapi beberapa dokter sih menyarankan, saya gak perlu sebutkan dokter siapa," ungkapnya.
Baca Juga: Heboh Chef Juna Digampar, Indro Wakrop Usai Dituding Jadi Pelaku: Kalo Saya Akan Cium Dia
Ia pun mengungkap kronologi di balik ketertarikannya terhadap narkotika golongan satu ini.
Saat itu, ia mengungkapkan bahwa ia baru keluar rehabilitasi dari kasus narkoba pertamanya.
"Dari beberapa pengalaman baca-baca dari beberapa sumber ada informasi menarik buat saya kalo mengonsumsi ganja itu bisa meringankan yang saya rasakan, efek dari stroke," ungkapnya.
Is pun mengklaim bahwa, dirinya yang terkena parkinson ini terbantu karena mengonsumsi ganja.
"Saya rasakan dan itu bener sih, karena saat itu ada parkinsonnya, waktu dibawa ke internasonal itu parkinson," ungkapnya.
Parkinsonisme ini sendiri diketahui terbagi dua. Pertama disebut penyakit Parkinson jika tak diketahui penyebabnya.
Baca Juga: Punya Biji hingga Batang Ganja, Anji Ternyata Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara karena Masalah Ini
Kedua, bila stroke mengawali terjadinya gejala-gejala tersebut, kondisi ini disebut dengan parkinsonisme vaskular.
Tio Pakusadewo sendiri tak menjelaskan secara rinci mengenai penyakitnya ini.
Meski demikian, jika anggota tubuh, terutams tangannya mulai bergetar, ia pun mengonsumsi ganja untuk meredakannya.
Baca Juga: Kisi-kisi Ujian SKB CPNS 2021 Menurut Peraturan Menpan RB yang Baru, Apa Saja?
"Gejala itu suka muncul. Jadi setiap gejala itu muncul, saya pake ganja," ungkapnya.
Meski demikian, ia pun mengaku menerima hukuman saat dirinya terciduk polisi karena pienggunaan narkoba ini.
"Tapi that’s what happened. Jadi saya mengonsumsi itu, terus datenglah pasukan, ‘Selamat malam, kami dari Polda’," ungkapnya.
Baca Juga: Puluhan Tahun Menikah dengan Aa Gym, Teh Ninih Kini Hidup Menumpang Usai Diceraikan Tahun Lalu
Tio Pakusadewo pun ditangkap pada pada bulan April 2020 dan keluar setahun setelahnya.
Meski demikian, ia mengaku bersyukur karena mendapat banyak pelajaran berharga di sana.
Kini, ia mengaku sudah tak lagi mengomsumsi narkoba sejak ditangkap untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Kode Redeem Free Fire FF Kamis 17 Juni 2021 Buruan Klaim Nanti Kehabisan
Ia pun kini menanggulangi gejala tremor akibat parkinson ysng dideritanya karena ia tak lagi mengonsumsi ganja.
"Ya karena sudah setahun lebih, selama di Polda betul-betul bersih gak menggunakan apa-apa, jadi ketika dateng, ditangani sendiri. Ya udah, gak ada obatnya," ungkapnya.***
Artikel Rekomendasi