Mengenal 'Couch Potato', Kebiasaan 'Duduk Lama' yang Sebabkan Diabetes hingga Bahayakan Jantung

25 Desember 2020, 11:42 WIB
Ilustrasi menonton televisi. /PEXELS/Cottonbro

PR PANGANDARAN - 'Couch Potato' atau kentang sofa merupakan salah satu gaya hidup yang tidak baik untuk kesehatan, karena kita menghabiskan waktu lama untuk duduk tanpa melakukan aktivitas apa pun.

Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang menghabiskan berjam-jam di kursi dan sofa berisiko lebih besar terhadap kesehatannya.

Duduk dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan faktor risiko dan diabetes. Terutama jika duduk itu tidak diselingi dengan beberapa kali bangun atau melakukan peregangan.

Baca Juga: 7 Film Hari Natal, Teman Liburan Kala Pandemi

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari US News, penelitian menunjukkan bahwa setiap jam tambahan dari total waktu duduk per hari dikaitkan dengan peningkatan kadar insulin 6 persen dan peningkatan resistensi insulin 7 persen.

Selanjutnya, setiap 15 menit tambahan dari duduk tanpa gangguan dikaitkan dengan insulin 7 persen lebih tinggi dan peningkatan resistensi insulin hampir 9 persen.

Duduk lama juga selalu dikaitkan dengan kelebihan berat badan, pinggang lebih besar, dan kadar trigliserida yang meningkat.

Baca Juga: Terbiasa Mengunci Mobil, Wanita Ini Selamat dari Ancaman Pria Telanjang yang Memaksa Masuk

Orang-orang melakukan olahraga agar lebih sehat, namun mereka merusak manfaat dari berolahraga dengan hanya duduk santai menonton televisi atau bermain ponsel tanpa melakukan gerakan apapun.

Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dorothy Sears pada wanita berusia rata-rata 63 tahun, menunjukkan bahwa wanita memiliki banyak waktu duduk total.

Untuk wanita yang duduk lebih lama tanpa gangguan, mereka lebih cenderung memiliki tingkat insulin yang lebih tinggi dan lebih banyak resistensi insulin.

Baca Juga: Belum Lama Jadi Menag, Gus Yaqut Janjikan Afirmasi Hak Agama Warga Syiah dan Ahmadiyah

Sears menjelaskan bahwa duduk dalam waktu lama dapat mengganggu aliran darah ke bagian bawah tubuh.

Hal tersebut dapat menyebabkan peradangan dan mengurangi metabolisme tubuh.

Dalam penelitian ini, mereka menemukan bahwa wanita Hispanik mengahadapi risiko terbesar dari duduk lama.

Baca Juga: Rayakan Natal Pertama Tanpa Sang Buah Hati, Karen Pooroe Ngaku Sedih: Sentimental Sekali Buat Saya

Selain efek duduk pada insulin, wanita Hispanik juga memiliki 5 persen peningkatan kadar gula darah untuk setiap 15 menit peningkatan duduk tanpa gangguan, dibandingkan dengan kenaikan kurang dari 1 persen untuk wanita non-Hispanik.

Orang Hispanik pada umumnya memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi dari kulit putih non-Hispanik.

Peneliti menyarankan jika ingin hidup sehat, maka harus terus bergerak dan pastikan untuk berhenti duduk lama dengan bangun untuk meregangkan tubuh atau berjalan, walau hanya sebentar.***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler