PR PANGANDARAN – dr Tirta belum lama ini mengunggah tips menjaga mental anak di momen Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Hari Kesehatan Mental Sedunia jatuh pada 10 Oktober 2021 lalu, di momen itu ada tips yang diungkap dr Tirta terkait mental anak.
“Sebuah pengingat buat kita semua. Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia!” tulis dr Tirta lewat Instagram @dr.tirta.
Baca Juga: 12 Ungkapan Anak kepada Orang Tua yang Tak Pernah Terucap, Nomor 3 dan 9 Sering Dilakukan
Dokter sekaligus pebisnis itu menyebut pentingnya agar kita tidak menghina atau memukul anak kita meskipun kita tengah marah.
“Karena itu akan membuat trauma berkepanjangan,” ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.Pangandara.com dari Instagram @dr.tirta.
“Bahkan ketika sang anak dewasa, dia bisa melampiaskan traumanya kepada anaknya,” ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Vaksin Malaria untuk Anak-Anak di Afrika, Jadi Harapan Bagi Beban Terberat Afrika
Unggahan dr Tirta itu adalah kisah dari salah satu pasiennya, kisah itu diceritakan saudara dari pasien tersebut.
“Saudaranya selama kecil, digebukin bapaknya, dan dihina.
“Ketika dewasa, dia menjadi suka mimpi buruk, terbangun dalam keadaan panik dan menangis,” ujarnya.
Baca Juga: Link Twibbon Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021, Lengkap dengan Cara Pasang
dr Tirta menyebut saat orang itu memiliki anak dan anak itu telah menangis, dia secara tidak sadar memukul anaknya tersebut.
Orang itu, lanjut dr Tirta, lalu masuk kamar usai menggebuk anaknya, ia menangis lalu meminta maaf ke anaknya.
“Trauma ini sangat dalam, sampai akhirnya saudaranya meminta bantuan saya untuk mendampingi proses healing dari saudaranya,” tuturnya.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Kehilangan Pekerjaan karena Pandemi
Karena kapasitasnya sebagai dokter umum, dr Tirta meminta keluarganya untuk mendampingi ke psikiater.
“Cuma kasus ini ngebuat saya termenung beberapa hari karena saya membayangkan gimana jadi dia,” tuturnya.
“So tolong, setop gebukin anak kalian ya apapun masalahnya,” ujarnya terkait tips menjaga mental anak.***