Kurang Pemahaman dan Banyak Hambatan, Ini 6 Alasan Masyarakat Tak Patuhi Protokol Kesehatan Covid-19

21 November 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi Protokol Kesehatan /Instagram/ divisihumaspolri

PR PANGANDARAN - Seperti yang telah diketahui bersama, Indonesia hingga saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 bahkan hampir setahun sejak kemunculan pertamanya.

Untuk menanggapi hal ini pemerintah bahkan menggaungkan langkah dan larangannya agar dapat mencegah penyebaran Covid-19, namun tetap menyisakan pertanyaan terkait alasan masyarakat tidak patuhi protokol kesehatan.

Pasalnya, meski pemerintah melakukan berbagai upaya hingga saat ini, tidak sedikit masyarakat yang tetap tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah diupayakan pemerintah.

Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak Hari Ini, Dari Asmara hingga Karier, Aquarius Permalukan Diri di Depan Pujaan Hati

Kerumunan massa terjadi, sejumlah masyarakat yang positif Covid-19 menolak dirawat bahkan tidak sedikit yang depresi karenanya, dan belum lama ini muncul tagar Indonesia terserah, #IndonesiaTerserah.

Lalu, menurut kacamata psikologi, apa yang mendasari atau alasan masyarakat tidak patuhi protokol kesehatan?

Berdasarkan Health Belief Model (HBM) yang dikembangkan Amerika Serikat yang dikaitkan dengan pandemi Covid dan dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Conversation, ternyata ini 6 alasan masyarakat tidak patuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Spoiler Manga Boruto Chapter 52! Pertarungan Sengit Naruto Vs Isshiki, Lengkap dengan Link Baca

1. Persepsi Kerentanan

Hal ini terkait kesadaran dan kemampuan seseorang untuk melihat kemampuan tubuhnya terhadap suatu penyakit, rentan terkena penyakit atau tidak.

2. Persepsi Keparahan

Hal ini terkait pandangan seseorang dalam melihat dan menilai tingkat keparahan suatu penyakit.

3. Persepsi Manfaat

Persepsi seseorang dalam melihat manfaat atau keuntungan yang didapat jika melakukan upaya protokol kesehatan.

Baca Juga: Tega Bunuh Kakak Kandung dan Kubur Mayatnya di Bawah Lantai Kontrakan, Ternyata Ini Motif Pelaku

4. Persepsi Hambatan

Persepsi seseorang dalam melihat hambatan saat melakukan protokol kesehatan.

5. Petunjuk Bertindak

Hal ini berkaitan dengan ada atau tidaknya dorongan untuk melakukan upaya kesehatan dari diri masing-masing.

6. Kemampuan Diri

Hal ini terkait penilaian diri bahwa seseorang merasa mampu untuk berubah dan berupaya demi kesehatan.

Baca Juga: Pamer Kemesraan Bareng Kalina Mantan Istri Deddy Corbuzier, Vicky Prasetyo: Kita Gak Ada Settingan

Dari sini, HBM menjelaskan alasan masyarakat tidak patuhi protokol kesehatan.

Masyarakat cenderung kurang memiliki pemahaman terkait seberapa rentannya mereka terhadap penularan Covid-19, seberapa parah penyakit, manfaat melakukan upaya pencegahan, serta kurang petunjuk dari pemerintah untuk melakukan aksi tersebut.

Sementara itu, ketika masyarakat ingin melakukan upaya tersebut, masyarakat justru menemukan berbagai hambatan seperti kesulitan mengakses fasilitas kesehatan (harga, ketersediaan vaksin, dan rumah sakit tidak memadai).

Baca Juga: Seorang Anak jadi Sasaran Tindak Asusila Selama Dua Bulan, Kepala Desa di Garut jadi Tersangka

Sehingga hal ini yang memunculkan ketidakpercayaan masyarakat dalam melakukan upaya seperti yang digaungkan pemerintah karena kurangnya pemahaman dan petunjuk secara detail.

Sementara itu, pemerintah juga dinilai tidak konsisten dalam menegakkan protokol kesehatan sehingga masyarakat cenderung bingung dan menilai bahwa Covid-19 bukan sesuatu yang perlu ditakutkan lagi. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Conversation

Tags

Terkini

Terpopuler