PR PANGANDARAN - Publik saat ini tengah merasakan keadaan yang membingungkan untuk bagaimana hidup di sebuah negara demokrasi.
Banyak narasi yang beredar bahwa membuka keburukan pemerintah adalah sebuah dosa besar sebab berusaha untuk membongkar aib atau kesalahan seorang presiden.
Ada pula narasi-narasi yang mengatakan bahwa tindakan itu merupakan sesuatu yang diharamkan dalam ajaran Islam karena akan mengakibatkan keributan.
Baca Juga: Soal Kebijakan Ekspor Benih Lobster, Luhut: Tak Ada yang Salah, Kalau Bagus Kita Teruskan
Dalam keadaan demikian, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon, Yahya Zainul Ma'arif atau yang karib disapa Buya Yahya angkat bicara menyoal isu tersebut.
Buya Yahya menegaskan bahwa yang diharamkan untuk dilakukan adalah membongkar aib atau kesalahan dosa pribadi seorang presiden. Dosa pribadi yang hanya antara dia dengan Allah.
"Yang tidak diperkenankan adalah membuka kejahatan dosa pribadi seorang presiden, seorang raja. Pribadi, antara dia dengan Allah," ujarnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Sabtu, 28 November 2020.
Baca Juga: Kerap Ejek Warga AS sebagai ‘Pocahontas’, Ini 7 Hal Terburuk yang Dilakukan Trump saat Jadi Presiden
Menurut Buya Yahya, tidak diharamkan dalam Islam bila apa yang kita sampaikan kepada presiden itu adalah terkait dengan kebijakan yang menyangkut banyak orang.
Artikel Rekomendasi