"Untuk HER2 hanya bisa diberikan kemoterapi setahun karena setelah itu tidak ada manfaat lain. Untuk obat-obat kemoterapi kita belum mampu produksi karena bahan baku masih sulit dan teknologi yang tidak murah. Trastuzumab masih impor, walau sekarang sudah ada obat yang mirip," tutur Sonar.
"Awalnya harga Trastuzumab di atas Rp25 juta sekarang sudah ada di bawah Rp10 juta. Namun pemberian untuk stadium dini belum masuk tanggungan BPJS, baru untuk stadium lanjut," imbuh dia.
Dari sisi peluang bertahan hidup selama lima tahun, penderita kanker payudara tipe HER2 diperkirakan sekitar 75 persen, lebih tinggi dari tipe triple-negatif yang berada di angka 60 persen dan lebih rendah dari luminal A dengan peluang 80-90 persen.
"Luminal A dan B masih ada obat yang terus diminum jangka panjang. Sementara triple-negatif kemoterapi tidak bisa diberikan seumur hidup, hanya untuk durasi tertentu karena efek cukup berat," kata Sonar.***
Artikel Rekomendasi