PR PANGANDARAN - Water Fasting atau puasa air merupakan salah satu metode berpuasa dengan membatasi segala, kecuali air.
Berdasarkan penelitian, Water Fasting ini memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, seperti menurunkan risiko penyakit kronis hingga turunkan tekanan darah dalam tubuh.
Meski begitu, Water Fasting juga dapat menyebabkan beberapa risiko untuk kesehatan, juga tidak cocok untuk semua orang.
Baca Juga: Link Live Streaming Turki vs Italia: Laga Perdana Euro 2020, Gli Azzurri Akan Tampil Menghibur
Berikut PikiranRakyat-Pangandaran.com telah merangkum manfaat menjalankan metode Water Fasting untuk kesehatan, dilansir dari Healthline.
1. Dapat Mempromosikan Autophagy
Autophagy adalah proses di mana bagian lama dari sel dalam tubuh dipecah dan didaur ulang.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa autophagy dapat membantu melindungi terhadap penyakit seperti kanker, Alzheimer, dan penyakit jantung.
Baca Juga: Geger Aksi Dua Pemuda Gagalkan Santet Mendadak Viral: Mudah-Mudahan Hambar, Kita Punya Tuhan!
Misalnya, autophagy dapat mencegah akumulasi bagian sel yang rusak, yang merupakan faktor risiko banyak kanker. Ini dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker.
Penelitian pada hewan secara konsisten menemukan bahwa puasa air membantu mempromosikan autophagy. Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa autophagy dapat membantu memperpanjang rentang hidup.
Yang mengatakan, ada sangat sedikit penelitian pada manusia tentang puasa air, autophagy, dan pencegahan penyakit. Diperlukan lebih banyak penelitian sebelum merekomendasikannya untuk mempromosikan autophagy.
1. Membantu Turunkan Tekanan Darah
Penelitian menunjukkan bahwa puasa air yang lebih lama dan diawasi secara medis dapat membantu orang dengan tekanan darah tinggi menurunkan tekanan darah mereka.
Dalam sebuah penelitian, 68 orang yang memiliki batas air tekanan darah tinggi berpuasa selama hampir 14 hari di bawah pengawasan medis.
Di akhir puasa, 82% orang melihat tekanan darah mereka turun ke tingkat yang sehat (120/80 mmHg atau kurang). Selain itu, penurunan rata-rata tekanan darah adalah 20 mmHg untuk sistolik (nilai atas) dan 7 mmHg untuk diastolik (nilai bawah), yang signifikan.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Dul Masih Tidur Bareng Bunda Maia hingga Chef Renatta Ngaku Prihatin
Dalam penelitian lain, 174 orang dengan tekanan darah tinggi berpuasa rata-rata 10-11 hari.
Di akhir puasa, 90% orang mencapai tekanan darah lebih rendah dari 140/90 mmHg, batas yang digunakan untuk mendiagnosis tekanan darah tinggi. Selain itu, penurunan rata-rata tekanan darah sistolik (nilai atas) adalah 37 mmHG substansial.
Sayangnya, tidak ada penelitian pada manusia yang menyelidiki hubungan antara puasa air jangka pendek (24-72 jam) dan tekanan darah.
3. Meningkatkan Sensitivitas Insulin dan Leptin
Insulin dan leptin adalah hormon penting yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Insulin membantu tubuh menyimpan nutrisi dari aliran darah, sedangkan leptin membantu tubuh merasa kenyang.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa air bisa membuat tubuh Anda lebih sensitif terhadap leptin dan insulin. Sensitivitas yang lebih besar membuat hormon ini lebih efektif.
Misalnya, menjadi lebih sensitif terhadap insulin berarti tubuh Anda lebih efisien dalam mengurangi kadar gula darahnya.
Sementara itu, menjadi lebih sensitif terhadap leptin dapat membantu tubuh Anda memproses sinyal lapar lebih efisien, dan pada gilirannya, menurunkan risiko obesitas.
4. Menurunkan Risiko Beberapa Penyakit Kronis
Ada beberapa bukti bahwa puasa air dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Dalam sebuah penelitian, 30 orang dewasa sehat mengikuti puasa air selama 24 jam. Setelah puasa, mereka secara signifikan menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah – dua faktor risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian pada hewan juga menemukan bahwa puasa air dapat melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak bagian-bagian sel. Mereka diketahui berperan dalam banyak penyakit kronis.
Selain itu, penelitian pada hewan telah menemukan bahwa puasa air dapat menekan gen yang membantu sel kanker tumbuh. Ini juga dapat meningkatkan efek kemoterapi.
Perlu diingat, hanya sedikit penelitian yang menganalisis efek puasa air pada manusia. ***
Artikel Rekomendasi