Kebiasaan tidur masyarakat juga berubah selama pandemi. Orang-orang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk tidur di malam hari dan lebih banyak tidur siang di siang hari.
Mereka juga memundurkan waktu tidur dan bangun mereka, masing-masing sebanyak 39 dan 64 menit. Akibatnya, kualitas tidur terganggu.
Baca Juga: Mengenal Thrill Bicycle, Sepeda Buatan Indonesia yang Tembus Olimpiade Tokyo 2020
Siapa yang Berisiko Terkena Coronasomnia?
Siapa pun dapat mengembangkan gejala coronasomnia, tetapi kelompok orang tertentu memiliki peningkatan risiko, termasuk:
1. Pasien dengan Covid-19
2. Pekerja garis depan
3. Pengasuh yang tidak dibayar
4. Pekerja penting
5. Wanita
6. Dewasa muda
Pasien Covid-19 paling mungkin melaporkan masalah tidur, karena gejala penyakit yang membuat sulit istirahat, seperti bernapas dan batuk.***
Artikel Rekomendasi