Rahasia dan 6 Tips Membuat Tes PCR Cepat Negatif Covid-19 dari dr. Otto Rajasa

- 26 Agustus 2021, 16:45 WIB
Anda bisa menerapkan 6 tips ini agar tes PCR Anda cepat negatif Covid-19, ini adalah tips menurut dr. Otto Rajasa.
Anda bisa menerapkan 6 tips ini agar tes PCR Anda cepat negatif Covid-19, ini adalah tips menurut dr. Otto Rajasa. /Tangkapan layar YouTube Dokter Pot

PR PANGANDARAN - dr Otto Rajasa menyebut tes PCR adalah sarana mendiagnosis apakah seseorang terkena Covid-19 atau tidak.

Banyak institusi dan perusahaan kini menggunakan tes PCR negatif Covid-19 untuk menentukan kesembuhan para karyawannya, begini kata dr Otto Rajasa.

Berikut rahasia dan 6 tips yang diungkap dr Otto Rajasa agar pasien Covid-19 cepat negatif saat tes PCR yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari YouTube Dokter Pot pada Senin, 8 Maret 2021.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Tegur Keras Denny Darko yang Dianggapnya Telah Bohong: Bukan Entertainment

Diketahui, bangkai virus yang belum mampu dibuang seluruhnya oleh tubuh akan ada sampai 12 minggu sehingga saat melakukan tes PCR, kita masih bisa positif.

Lantas apa rahasia agar tubuh mampu membuang bangkai virus secara keseluruhan sehingga tes PCR cepat negatif?

"Itu memerlukan metabolisme tubuh. Orang yang metabolismenya cepat, pasti membuang sampah dalam tubuhnya dengan cepat," ungkap dr Otto Rajasa.

Baca Juga: Profesor Nidom: Vaksin Nusantara Bisa Kendalikan Mutasi Virus Corona

Lantas, bagaimana cara mempercepat metabolisme tubuh? Berikut 6 tips yang diungkap dr Otto Rajasa.

1. Makan Banyak Protein

dr Otto Rajasa menganjurkan untuk mengonsumsi banyak protein karena protein menyumbang 10 sampai 30 persen dalam mempercepat metabolisme tubuh.

"Jangan makan banyak karbohidrat atau lemak biar cepat negatif dan metabolismenya cepat.

Baca Juga: Jadi Saksi Mata Azka Corbuzier 'Sayangi' Ayahnya, Sabrina Chairunnisa: Pengorbanan Mas Ded Terbayarkan

"Makan banyak protein karena mempercepat metabolisme tubuh kurang lebih hingga 10-30 persen. Karbohidrat hanya 5-10 persen, kalau lemak 0-3 persen," ujarnya.

2. Minum Air yang Cukup

Menurut riset yang disampaikan dr Otto Rajasa, minum 500 ml air dapat meningkatkan metabolisme 10 sampai 30 persen dalam satu jam.

"Minum air yang cukup apalagi air dingin ya kalau air dingin itu paling ngga dia harus dihangatkan dulu oleh tubuh kita, membuat metabolisme dalam tubuh kita kembali lancar," ujarnya.

Baca Juga: Profil Sheriff Tiraspol, Klub Moldova yang Cetak Sejarah Lolos Liga Champions 2021-2022

3. Olahraga

Setelah lebih dari 10 hari tanpa gejala, Anda dianjurkan untuk berolahraga seperti bersepeda, jalan kaki, jogging, dan yang lainnya sesuai kemampuan tubuh.

4. Angkat Beban

dr Otto Rajasa juga mengungkapkan bahwa mengangkat beban juga dapat membuat metabolisme tubuh menjadi cepat.

"Otot terlatih, metabolisme semakin cepat. Itu membuat pembuangan virus dan sampah-sampah dalam tubuh lebih cepat," ujarnya.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Takut Kesetiaan Vicky Prasetyo Luntur Usai Keguguran Calon Anak Pertama Mereka

5. Tidur Cukup

dr Otto Rajasa mengungkapkan bahwa tidur cukup rupanya sangat berpengaruh untuk mempercepat metabolisme tubuh meski tubuh terlihat tidak melakukan apa pun.

"(Saat) tidur, sepertinya metabolisme dalam tubuh malah lambat, ternyata tidak. Dengan tidur cukup, metabolisme kita semakin bagus. Kalau tidurnya kurang, justru metabolisme kita akan lambat," ungkapnya.

6. Minum Kopi Segar

Minum kopi rupanya juga mampu mempercepat metabolisme tubuh 3 hingga 11 persen.

Baca Juga: Berbeda dengan Juliari Batubara, Terpidana Kasus Jiwasraya Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

"Kopi hitam tanpa gula itu bagus, untuk kesehatan jantung juga bagus. Dia juga mendorong metabolisme juga, membuat metabolisme kita jauh lebih cepat hingga 3 sampai 11 persen, menurut beberapa riset," ucapnya.

Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sebetulnya tidak lagi merekomendasikan tes PCR dalam menentukan kesembuhan Covid-19.

Hal ini dikecualikan bagi pasien tertentu yakni yang tidak memiliki respons imun seperti pasien kanker dengan kemoterapi, HIV yang tidak diobati, dan autoimun yang mengonsumsi kortikosteroid dosis tinggi.

Baca Juga: Azka Miliki Doa yang Tak Berubah untuk Deddy Corbuzier: Aku Berharap Bersamamu Selamanya...

Selain itu, pasien yang ingin lekas keluar dari masa isolasi karena keperluan mendesak pun dipersilakan melakukan tes PCR.

Oleh karena itu, tes PCR hanya cocok digunakan oleh pasien tanpa respons imun dan bagi yang ingin mempercepat masa isolasi. ***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: YouTube Dokter Pot


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah