Wanita Karier Sangat Berisiko Terkena Serangan Jantung, Berikut Faktor Penyebabnya

- 5 September 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi - wanita yang bekerja berisiko tinggi mengalami serangan jantung.
Ilustrasi - wanita yang bekerja berisiko tinggi mengalami serangan jantung. /pexels.com

PR PANGANDARAN - Penyakit serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Pasalnya, tidak sedikit orang yang mendadak meninggal dunia disebabkan serangan jantung.

Penyakit serangan jantung tidak memandang usia ataupun jenis kelamin seseorang. Siapa pun bisa saja terkena penyakit mematikan ini, walaupun tidak mempunyai riwayat penyakit jantung sekalipun.

Ada sebuah penelitian baru menunjukan bahwa wanita sangat berisiko mengalami serangan jantung. Apalagi bagi seorang wanita karier yang sehari-hari bekerja.

Baca Juga: Media Asing Soroti Vaksinasi Wilayah Terpencil Indonesia, Warga Nias Curhat Susahnya Dapat Dosis Pertama

Seperti dikutip PikiranRakyat.Pangandaran.com dari The Sun, pada Minggu, 5 September 2021, bahwa sekarang ini wanita memiliki lebih banyak faktor risiko terkait dengan serangan jantung dan stroke daripada sebelumnya.

Hal tersebut karena lebih banyak wanita yang bekerja penuh waktu dalam beberapa dekade terakhir sehingga membuat mereka lebih mungkin mengalami stroke ataupun serangan jantung.

Para ilmuwan di Swiss menemukan unsur-unsur seperti stres semuanya meningkat lebih cepat pada wanita yang bekerja daripada pada pria, yang lebih cenderung mengalami serangan jantung.

Baca Juga: Fakta Menarik 13 Lagu K-Pop yang Miliki Judul Sama, Ada Beautiful Milik Wanna One, iKON, hingga EXO

Menurut Dr. Martin Hansel, dari University of Zurich, mengatakan bahwa seorang pria merokok lebih cenderung menjadi gemuk daripada wanita.

Namun, ia melaporkan bahwa wanita memiliki peningkatan yang lebih besar dalam faktor risiko serangan jantung dan stroke, akibat stres kerja, gangguan tidur, dan merasa lelah.

"Peningkatan ini bertepatan dengan jumlah perempuan yang bekerja penuh waktu serta tanggung jawab rumah tangga mungkin menjadi faktornya," kata Martin Hansel.

Baca Juga: Harga Tes Rapid Antigen Terbaru Resmi dari Pemerintah, Turun Jadi Rp99.000 untuk Jawa-Bali

Menurut studi yang dipresentasikan pada Konferensi Organisasi Stroke Eropa, membandingkan data dari 22.000 pria dan wanita Swiss antara 2007 dan 2017.

Ditemukan dua pertiga orang dewasa sekarang mengeluh stres karena pekerjaan dengan 66 persen pada 2017, naik dari 59 persen pada 2012.

Kemudian proporsi wanita yang bekerja penuh waktu naik dari 38 menjadi 44 persen pada periode yang sama. Di mana satu dari tiga wanita sekitar 33 persen mengatakan mereka merasa lelah dibandingkan dengan 26 persen pria.

Sedangkan, risiko serangan jantung yang disebabkan gejala lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi, lebih sering terjadi pada pria.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x