PR PANGANDARAN - Virus corona atau Covid-19 yang mulai menginvasi dunia pada akhir Desember 2019 lalu telah bermutasi menjadi beberapa varian yang berbeda.
Lebih dari setahun, para ilmuwan telah melakukan berbagai penelitian untuk menghasilkan studi ilmiah seputar Covid-19.
Berikut ini adalah rangkuman beberapa studi ilmiah terbaru tentang Covid-19 dan upaya untuk pengobatan, serta vaksin untuk Covid-19, dirangkum PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.
Baca Juga: Wenny Ariani 'Tertampar' Pernyataan Rezky Aditya yang Inginkan Anak Perempuan: Dia Tahu Sudah Punya
Serangan Jantung, Risiko Stroke Meningkat pada Pasien Covid-19
Covid-19 meningkatkan risiko pasien untuk serangan jantung dan stroke, menurut sebuah penelitian dari Swedia yang membandingkan 86.742 orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 pada tahun 2020 dan 348.481 orang tanpa virus.
Dalam seminggu setelah diagnosis Covid-19, risiko serangan jantung pertama naik tiga hingga delapan kali lipat, dan risiko stroke pertama karena penyumbatan pembuluh darah naik tiga hingga enam kali lipat, para peneliti ditemukan.
Risiko kemudian turun dengan mantap tetapi tetap meningkat setidaknya selama empat minggu, menurut laporan di The Lancet.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 Agustus 2021: Frustasi dengan Kelakuan Elsa, Akhirnya Nino Lakukan Ini
Artikel Rekomendasi