Zubairi Djoerban Angkat Bicara Soal 'Molnupiravir', Obat Oral Pertama Covid-19 untuk 'Menipu' Virus

- 5 Oktober 2021, 19:20 WIB
 Ilustrasi obat Molnupiravir yang dinilai efektif bagi pasien Covid-19.
Ilustrasi obat Molnupiravir yang dinilai efektif bagi pasien Covid-19. /Merck & Co Inc/Handout via REUTERS

PR PANGANDARAN - Beberapa waktu ramai dibicarakan soal obat oral pertama untuk Covid-19 bernama molnupiravir yang diluncurkan oleh perusahaan Merck.

Berdasarkan hasil uji klinis, obat oral Covid-19 molnupiravir diklaim ampuh atau efektif untuk mencegah Covid-19 dan mengurangi rawat inap.

Melalui akun Twitternya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban angkat bicara menjelaskan terkait molnupiravir yang bisa menipu.

Baca Juga: Lirik Lagu Yeppi Yeppi - aespa dengan Makna dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Zubairi Djoerban mengatakan molnupiravir disebut sebagai tukang tipu, tapi bukan berarti tidak efektif untuk menangani virus corona.

Menurut Zubairi, obat Covid-19 molnupiravir ini merupakan obat pertama yang dirancang untuk menipu virus corona sehingga bisa menjadi efektif untuk menangani Covid-19.

Zubairi Djoerban menjelaskan profil obat molnupiravir, di antaranya sebagai calon obat oral pertama pasien Covid-19, dirancang menipu virus agar tak bereplika.

Baca Juga: Cek Fakta: Video TikTok Ini Sebut Roy Kiyoshi Meninggal Dunia, Simak Faktanya

Tak hanya itu, molnupiravir juga dipercaya dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian hingga 50 persen, digunakan untuk pasien gejala ringan-sedang, dan berguna lawan Ebola, Chikungunya, Influenza.

Meski disebut efektif, menurut Zubairi, keefektivitasan molnupiravir masih perlu menunggu uji klinis ketiga.

Sementara itu, Dokter Alumni Medizinische Fakultät der Freien Universitaet Berlin, Dr. Samuel L. Simon SpKK, menanggapi terkait kabar obat molnupiravir yang menurutnya bukan obat Covid-19.

Baca Juga: Lirik Lagu Kiss of Fire - WOODZ dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

 

Menurutnya, virus tdak memiliki obat untuk menyembuhkan. Sementara vaksin hanya berperan untuk mengurangi beratnya sakit dan mengurangi angka kematian.

Begitu pun dengan molnupiravir, menurutnya hanya bisa berperan seperti vaksin biasa namun dalam bentuk obat.

“Lah Virus mah ga ada obatnya,” ucap @DrSLSimonSpKK, seperti diberitakan PR Cirebon dalam artikel berjudul 'Disebut Efektif untuk Covid-19, Zubairi Djoerban Sebut Profil Molnupiravir si Tukang Tipu'.

“Vaksin kan juga dikatakan mengurangi beratnya sakit dan mengurangi angka kematian. Obat Molnupiravir katanya juga begitu tapi harganya jutaan,” tambahnya***(Reza Khoerul Iman/PR Cirebon)

Editor: Nur Annisa

Sumber: PR Cirebon


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x