Peneliti Sebut Terasi Indonesia Lebih Enak dari Negara Lain, Ternyata Ada Kandungan Ini

- 11 Oktober 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi terasi. Peneliti Unika Atma Jaya Widya Agustinah menyebut terasi Indonesia lebih enak dari negara lain, ternyata ini penyebabnya.
Ilustrasi terasi. Peneliti Unika Atma Jaya Widya Agustinah menyebut terasi Indonesia lebih enak dari negara lain, ternyata ini penyebabnya. /ANTARA FOTO/Saiful Bahri/ss/nz/15

PR PANGANDARAN – Peneliti sekaligus Asisten Profesor Teknologi Pangan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Widya Agustinah, menyebut terasi Indonesia lebih enak dari negara lain.

Peneliti Widya Agustinah meneliti tentang kandungan terasi Indonesia hingga potensi ekspor yang bisa dikembangkannya.

Menurut peneliti Widya Agustinah, terasi Indonesia tidak hanya disukai di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Baca Juga: Peneliti Ini Ungkap 5 Bahaya Obesitas, Salah Satunya terkait Jantung

“Terasi adalah produk fermentasi hasil laut, seperti udang kecil (rebon), ikan kecil, atau campuran binatang kecil hasil tangkapan nelayan, baik dengan proses penggaraman maupun tanpa penggaraman,” ujarnya.

“Sebagai produk fermentasi, terasi terbentuk akibat adanya pertumbuhan mikrob secara spontan yang menyebabkan terbentuknya asam amino, asam lemak, dan senyawa lain yang memberikan aroma yang khas,” tuturnya.

Meski memiliki ‘pesaing’ di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, hingga China, ternyata ada cita rasa tersendiri dari terasi Indonesia.

Baca Juga: Peneliti Ini Sebut Kita Bisa Pikun karena Terlalu Banyak Minum Minuman Manis

“Dibandingkan produk terasi dari negara lain, terasi Indonesia memiliki kadar peptida yang berperan penting dalam meningkatkan cita rasa hingga lima kali lebih tinggi,” tutur Widya.

Dikutip Pikiran-Rakyat.Pangandaran.com dari laman The Conversation, penyebab tingginya kadar peptida itu masih perlu diteliti lebih lanjut.

“Namun data awal menunjukkan kandungan protein dalam terasi Indonesia paling tinggi dibandingkan terasi dari Filipina dan Cina,” ujarnya.

Baca Juga: Menurut Peneliti Orang yang Depresi di Awal Usia Dewasa, Masa Tuanya Berisiko Hadapi Demensia

“Protein ini dapat diubah oleh mikrob fermentasi menjadi peptida γ-Glutamyl-Valyl-Glycine yang mampu meningkatkan cita rasa terasi,” tutur peneliti Unika Atma Jaya tersebut.

Terkait strategi ekspor terasi Indonesia, Widya menyatakan perlunya memproduksi produk itu secara baik dan konsisten.

Selain perlunya memperhatikan proses produksi, strategi lainnya adalah penggunaan bahan baku yang segar dan seragam, penggunaan mikroba yang sengaja ditambahkan, dan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x