WHO Ungkap Fakta Sebenarnya dari 9 Mitos yang Dianggap Dapat Mencegah Virus Corona

- 10 Juli 2020, 18:21 WIB
Ilustrasi masker.
Ilustrasi masker. //Pixabay

PR PANGANDARAN - Penyebaran virus korona atau COVID-19 yang bermula dari Wuhan, China hingga kini belum ada vaksin pencegahnya.

Namun seputar pencegahan virus tersebut mengalir dengan deras di segala penjuru media sosial.

Pencegahan virus yang kali pertama muncul di pasar hewan di China pada Desember 2019 itu mulai dari dari membasuh hidung secara rutin hingga penggunaan bawang putih.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Antara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis catatan yang membantah beberapa mitos tentang virus korona. Berikut adalah uraiannya

Baca Juga: Bocah SMP Alami Stroke Otak hingga Lumpuh Setelah Menghabiskan Waktu Sehari 22 Jam untuk Main Game

1. Pengering tangan tidak dapat membunuh virus corona baru.

Sebelumnya sempat dilaporkan bahwa udara panas dari pengering tangan selama 30 detik dapat menghapus virus dari tangan Anda.

Faktanya hal tersebut tidaklah benar. Untuk menghilangkan virus seseorang harus mencuci tangannya dengan sabun dan air atau pembersih tangan yang mengandung alkohol.Lalu tangan dikeringkan dengan tisu atau pengering hangat. 

2. Lampu desinfeksi ultraviolet tidak boleh digunakan.

WHO memperingatkan bahwa radiasi ultraviolet dari lampu UV dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga tidak boleh digunakan untuk mensterilkan tangan atau bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Papa T Bob Tutup Usia, Berikut Deretan Lagu Ciptaanya dari Mulai Bolo-Bolo Sampai di Obok-Obok

3. Pemindai termal mungkin tidak mendeteksi virus korona.

Bagi orang yang mengalami demam karena infeksi dengan virus corona, pemindai termal dapat bermanfaat dalam pendeteksian.

Tapi itu bisa memakan waktu dua hingga 10 hari bagi seseorang untuk menjadi sakit dan mengalami demam.

Scanner ini tidak dapat mendeteksi mereka yang terinfeksi tetapi belum mengalami demam, kata WHO.

4. Menyemprotkan alkohol atau klorin tidak membunuh virus.

Walaupun zat-zat ini tidak membunuh virus yang sudah masuk ke tubuh, mereka bisa berbahaya bagi pakaian dan selaput lendir kita.

Baca Juga: Setelah Ledakan Klaster Secapa AD, 99 Orang di Pusdikpom Kota Cimahi Dinyatakan Positif Covid-19

5. Vaksin terhadap pneumonia tidak melindungi Anda dari virus korona.

Virus ini baru dan membutuhkan vaksin sendiri. Vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib) tidak dapat memberikan perlindungan yang diperlukan. 

6. Membilas hidung dengan garam.

Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur akan melindungi seseorang dari infeksi virus korona baru. 

Membilas hidung secara rutin juga belum tentu mencegah infeksi pernapasan.

7. Obat kumur tidak melindungi Anda dari infeksi.

Belum ada bukti yang menunjukkan obat kumur dapat melindungi Anda dari virus korona.

Baca Juga: Jelang Tahun Ajaran Baru 2020/2021, Apakah Siswa Baru Harus Pakai Seragam saat Sekolah Jarak Jauh?

8. Makan bawang putih.

Tidak ada penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi bawang putih sebagai tindakan pencegahan untuk infeksi virus korona.

9. Antibiotik tidak dapat mencegah infeksi virus korona.

Antibiotik bekerja melawan bakteri tetapi bukan virus. Karena 2019-nCoV adalah virus, antibiotik tidak boleh digunakan untuk pencegahan.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x