Naskah Salat Jumat Ajak Puasa Asyura: Kisah Allah Swt Selamatkan Nabi Musa dan Nabi Nuh Lengkap

- 28 Agustus 2020, 10:19 WIB
PELAKSANAAN salat Jumat di Masjid Agung Tasikmalaya.*
PELAKSANAAN salat Jumat di Masjid Agung Tasikmalaya.* /Asep MS/KP/

PR PANGANDARAN - Materi khutbah salat Jumat yang cocok guna menyambut puasa Tasu'a dan Asyura yang jatuh pada 9 dan 10 Muharram 1442 Hijriah, yakni soal peristiwa penting yang terjadi di Hari Asyura.

Bertepatan dengan Jumat, 28 dan Sabtu 29 Agustus 2020, berikut naskah salat Jumat yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari sumber terpercaya NU Online.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Sabtu besok, kita akan memasuki hari kesepuluh di bulan Muharram yang biasa kita kenal dengan sebutan hari Asyura.

Baca Juga: Usai Sebut Orang Tua Atta Penipu Licik, Netizen Ini Bongkar Penampilan Ibundanya, Syar'i Jadi Turban

Banyak peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi pada hari Asyura. Pada khutbah yang singkat ini, khatib akan menceritakan beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi pada hari ‘Asyura.

Peristiwa masa lalu tidak hanya untuk dikenang. Tapi untuk diambil pelajaran bagi kehidupan kita di masa sekarang dan masa mendatang.

Untuk diambil ibrah dalam urusan dunia dan akhirat kita. Untuk diambil hikmahnya agar kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat yang kekal.

Baca Juga: Bongkar dan Sebut Orang Tua Atta Halilintar Penipu Licik, Netizen: Uang Tabunganku Ludes Rp 659 Juta

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwa ia berkata:

“Suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati sekelompok orang Yahudi yang tengah berpuasa hari Asyura, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya:

“Puasa hari apa ini?,” mereka menjawab: Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Isra’il dari tenggelam, sedangkan Fir’aun di hari ini tenggelam.

Hari ini adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit al Judiy. Karena itu, Nuh dan Musa berpuasa di hari ini karena bersyukur kepada Allah ta’ala.

Baca Juga: Bocor Percakapan Terakhir Barli Asmara dengan Fairuz Sebelum Wafat: Aku Sangat Perlu Dukungan

Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku lebih berhak terhadap Musa dan lebih berhak untuk berpuasa hari ini,” kemudian Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa.” (HR Imam Ahmad).

Saudara-saudara seiman,

Dalam hadits di atas, disebutkan dua peristiwa dari sekian banyak peristiwa penting yang terjadi di hari Asyura. Yaitu berlabuhnya perahu Nabi Nuh dengan selamat di bukit Judiy dan selamatnya Nabi Musa dari kejaran Raja Fir’aun beserta bala tentaranya.

Hadirin rahimakumullah, ini cerita singkat kedua Nabi utusan Allah Swt:

Dengan penuh kesabaran, Nabi Nuh ‘alaihissalam berdakwah kepada mereka siang dan malam, secara rahasia dan terang-terangan. Kadangkala dengan menyampaikan kabar gembira (targhib) dan terkadang dengan memberi peringatan (tarhib). Beliau konsisten dalam berdakwah selama 950 tahun.

Akan tetapi kebanyakan kaumnya tidak beriman. Mereka tetap pada kesesatan dan kekufuran. Mereka memusuhi Nabi Nuh, menyakitinya, melecehkannya bahkan memukulinya.

Baca Juga: Merajuk Gegara tak Rela Diputusin Pacar, Wanita asal Depok Tenggak Cairan Mata dan Sayat Tangannya

Lalu Allah kirimkan kepada mereka adzab-Nya. Allah timpakan kepada mereka banjir besar sehingga tidak menyisakan satu orang pun di antara orang-orang kafir. Allah selamatkan Nabi-Nya dan orang-orang beriman di antara  kaumnya dengan perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh dengan perintah Allah. Allah pun menjaga perahu tersebut dengan pemeliharaan dan perhatian-Nya hingga berlabuh dengan selamat di bukit Judiy.

Sedangkan Sayyidina Musa, beliau hidup di masa raja yang zalim dan melampaui batas, yaitu Fir’aun yang mengaku sebagai tuhan. Allah memerintahkan Sayyidina Musa agar pergi kepada Fir’aun untuk mengajaknya masuk ke dalam Islam, mentauhidkan Allah dan menyucikan-Nya dari sekutu dan serupa. Maka Nabi Musa pergi dan memperlihatkan kepadanya mukjizat-mukjizat yang sangat menakjubkan dan membuktikan bahwa beliau benar-benar utusan Allah ta’ala.

Singkat cerita, Nabi Musa ‘alaihissalam dan para pengikutnya dari kalangan Bani Isra’il keluar dari Mesir dengan jumlah 600 ribu orang. Fir’aun mengejarnya bersama 1.600.000 pasukan karena ingin memusnahkan Musa dan orang-orang yang bersamanya.

Akan tetapi Allah menolong Rasul-Nya. Allah ta’ala berfirman:

Baca Juga: RCTI Jadi Perbincangan Panas Netizen Gegara Gugatan Penyiaran? Ernest Prakarsa: Jreng, Jreng

  فَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ (سورة الشعراء: ٦٣)

Maknanya: “Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu,” maka terbelah-lah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar.”   (QS asy-Syu’ara’: 63) 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Laut terbelah menjadi 12 belahan dan setiap belahan seperti gunung yang besar. Di antara setiap dua belahan ada jalan yang kering. Nabi Musa ‘alaihissalam dan orang-orang yang bersamanya masuk ke laut. Fir’aun dan pasukannya pun mengejar mereka.***




Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x