PR PANGANDARAN - Iritasi kulit bisa terjadi pada semua orang apapun jenis kulit dan masalah kulitnya. Timbulnya iritasi kulit bisa disebabkan karena beberapa faktor, sehingga menimbulkan kerusakan pada lapisan pelindung kulit.
Dilansir dari laman Instagram @kalasemi, hal tersebut diakibatkan karena perawatan wajah yang kurang tepat, seperti terlalu sering mencuci wajah, kulit terpapar sinas matahari, dan tidak menggunakan sunscreen.
Adapun ciri-ciri kulit mengalami iritasi yaitu kulit akan mendadak sensitif, kering, mudah kemerahan hingga mengelupas.
Baca Juga: Lahirkan Bibit Unggul dalam Acara MTQ di Kepri, Wamenag: Jaga dan Rawat Keberagaman
Tanda-tanda iritasi kulit dapat bergantung pada tipe kulitnya, ada yang memproduksi minyak berlebih, ada pula yang mengalami kekeringan.
Secara umum, kulit yang iritasi ditandai dengan kulit yang sangat kering, mengelupas hingga memerah pada bagian wajah tertentu.
Kulit yang mengalami iritasi, jika berlangsung terlalu lama akan merusak sistem regenerasi kulit dan memperlambat proses penyembuhan kulit.
Baca Juga: Tiongkok Temukan Kontaminasi Covid-19 pada Makanan Beku, Ekspor Indonesia Kini Dilarang Seminggu?
Hal tersebut dapat menyebabkan masalah jerawat susah hilang, kulit dehidrasi (butuh proses yang panjang untuk mengembalikan hidrasinya kembali), proses penuaan akan lebih cepat karena sel-sel kulit sehat sudah tidak dalam kondisi prima untuk melakukan regenerasi.
Adapun, penyebab terjadinya iritasi kulit di antaranya:
Paparan sinar matahari berlebih
Kulit wajah yang langsung terkontak dengan sinar matahari (UV) bisa menyebabkan kerusakan serat di kulit atau elastin, sehingga kulit akan mudah memerah, terbakar, lalu iritasi.
Baca Juga: Terdengar Dentuman Misterius pada Malam Hari, Warga Jakarta Berhamburan Keluar Rumah
Polusi udara
Banyak yang tidak sadar bahwa polusi udara adalah hal yang paling penting untuk dihindari. Pasalnya, senyawa yang ada pada polusi mengandung campuran bahan kimia dan gas yang berasal dari mesin buatan manusia.
Di dalam mesin tersebut terdapat senyawa sejenis nitrogen dioksida dan sulfur dioksida yang diklaim dapat merusak kulit bila terpapar terlalu banyak, dan dapat menyebabkan oksidasi dan peradangan hinggal iritasi kulit.
Breakout akibat produk skincare
Salah satu penyebab yang sering terjadi dalam masalah ini adalah penggunaan skincare, hal ini terjadi biasanya karena bahan-bahan yang terkandung dalam skincare berpotensi memicu iritasi pada kulit, seperti alkohol, fragrance, fragrant oil, dan essential oil.
Baca Juga: Terdengar Dentuman Misterius pada Malam Hari, Warga Jakarta Berhamburan Keluar Rumah
Over-Eksfoliate
Eksfoliasi memang sangat penting, namun juga jika pemakaiannya terlalu sering atau setiap hari, dapat merusak lapisan pelindung kulit, sehingga kulit terasa lebih kering, memerah, dan dapat merusak kulit dalam jangka panjang.
Over-Cleansing
Tidak disarankan untuk melakukan cleansing secara berlebihan, karena dapat menghilangkan kadar minyak alami pada kulit sehingga kulit menjadi kering, kusam, dan iritasi. Cukup bersihkan wajah dengan face dua kali sehari.
Baca Juga: Menteri Agama Fachrul Razi Positif Covid-19, Tugas Birokrasi Didelegasikan pada Wakil Menag
Kulit terlalu kering
Kulit kering dan kusam memang dianggap sangat mengganggu penampilan. Kulit yang terlalu kering disebabkan karena kurangnya minyak alami pada kulit, padahal minyak ini sangat berfungsi untuk melindungi kulit dari radikal bebas.
Apabila kulit terlalu kering, maka zat berbahaya akan mudah masuk ke dalam kulit sehingga kulit menjadi iritasi. ***
Artikel Rekomendasi