Demi Selamatkan 32 Kucing yang Buta dan Cacat, 2 Orang Ini Nekat Tinggal di Rumah yang Kebanjiran

5 Desember 2020, 11:25 WIB
Ilustrasi anak-anak kucing. /PIXABAY/congerdesign

PR PANGANDARAN – Dua orang pecinta kucing yang tidak tega melihat hewan kesayangannya tenggelam memutuskan untuk tinggal di kediaman mereka meski terendam banjir di Kampung Bukit Kecil, Terengganu.

Bencana banjir ini terjadi pada Kamis, 3 Desember 2020 lalu.

Kedua bersaudara, Azila Omar dan adik laki-lakinya, Azmi, bangga memiliki 32 ekor kucing.

Baca Juga: Sang Ibu Meninggal Dunia, Babe Cabiita Curhat Lewat IG: Ga Nyangka, Mamah Sesak dan Diisolasi

Saat banjir terjadi, mereka mengatakan tidak tega meninggalkan kucing-kucing itu dan hanya peduli dengan keselamatan kucing-kucing tersebut, ketika air banjir di rumah mereka naik hingga 0,5 meter.

“Kalau kita pergi, kita bisa saja tinggal di rumah kakak perempuan saya sambil menunggu banjir surut tapi saya tidak bisa begitu saja meninggalkan kucing-kucing ini di sini, meski itu berarti saya dan kakak saya harus tinggal dengan banjir,” kata Azila dalam pernyataan yang direkam oleh Harian Metro.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan khawatir dengan kucing tersebut jatuh ke genangan banjir, karena beberapa di antara kucingnya ada yang cacat.

Baca Juga: Kim Jong-un Disebut Terlibat Curangi Pemilu AS, Kirim Perahu Berisi Surat Suara Menangkan Biden

“Saya lebih khawatir kucing-kucing itu akan jatuh ke air banjir karena beberapa di antaranya buta, tuli, dan cacat.” Azila mengatakan kejadian itu terjadi pada pukul 10 malam tadi malam saat dia sendirian di rumah. Azmi sedang berada di pasar dekat rumah mereka.

Ia juga menjelaskan kronologi ketika banjir mulai membasahi rumah mereka tiba-tiba dan mereka tidak punya cukup waktu untuk memindahkan barang-barang.

“Permukaan air naik sangat cepat dan saya tidak punya waktu untuk memindahkan semuanya ke tempat yang aman,” tambah Azila.

Baca Juga: Ramai di Twitter, Seorang Wanita Ceritakan Soal Pacarnya yang Kerap Minta Foto Tak Senonoh

Sayangnya, 95 persen dari semua harta benda mereka tidak dapat diselamatkan dari banjir.

Sementara itu, Azmi mengatakan wilayah pemukimannya sudah lama tidak dilanda banjir bandang sejak akhir tahun 2000 lalu.

“Banjir bisa terjadi karena hujan deras dan air pasang. Kejadian ini membuat saya rugi lebih dari Rp34 juta rupiah,”kata Azmi.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler