Frustrasi dengan Kehidupannya, Anak ini Marah pada Orang Tuanya: Jika Bunuh Diri Bukanlah Dosa...

10 Desember 2020, 14:15 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri /Pixabay/HASTYWORDS/

PR PANGANDARAN – Pandemi telah membawa banyak implikasi bagi masyarakat luas.

Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah banyaknya orang kehilangan pendapatan dan keuangan secara drastis menurun.

Hal ini dirasakan oleh seorang mahasiswa yang kehilangan pekerjaan paruh waktunya.

Baca Juga: Demi Dapatkan Uang, YouTuber Ini Tega Biarkan sang Kekasih yang Hamil Muda Mati Kedinginan

Ia kemudian menulis di HELP University Confession Page (HUCP) untuk mengungkapkan rasa frustrasi dan perjuangannya.

Dalam postingan yang diunggah pada 7 Desember tersebut, siswa tersebut menulis bahwa setelah lulus SPM, ia harus mencari pekerjaan serabutan untuk menopang biaya pokok sebagai mahasiswa, sekaligus keperluan tugas.

Ia mengatakan bahwa segala sesuatunya berjalan baik selama dua tahun terakhir dan berhasil mendapatkan pendapatan yang stabil sekitar RP2-3 juta rupiah per bulan.

Baca Juga: Kisah Menyayat Hati Junko Furuta, Diperkosa Lebih dari 400 Kali hingga Tewas Tragis Terbungkus Beton

Hal berbeda terjadi ketika pandemi Covid-19 melanda dan semua pekerjaanya harus diberhentikan.

“Saya harus hidup kembali dengan hanya mengandalkan uang sebanyak Rp695.000 per bulan dari orang tua saya,” katanya.

Ia juga mengeluhkan tentang kehidupannya, bahwa ia harus berkuliah sekaligus mencari uang.

“Hidup saya tidak pernah stabil dan nyaman seperti mahasiswa normal yang hanya perlu fokus pada pelajaran mereka dan bersantai setelah kelas berakhir,” lanjutnya.

Baca Juga: Demi Dapatkan Uang, YouTuber Ini Tega Biarkan sang Kekasih yang Hamil Muda Mati Kedinginan

Ia bahkan mengatakan ingin mengakhiri perkuliahannya.

“Saat semester berakhir, itu awal pekerjaan. Kadang-kadang saya sangat lelah sampai saya ingin putus sekolah dan hanya bekerja, ” katanya.

Siswa tersebut kemudian menyalahkan ibunya karena tidak memberi mereka kehidupan yang nyaman dan mengatakan bahwa itu adalah tanggung jawabnya sebagai orang tua.

Baca Juga: Ade Namnung hingga Melisha Sidabutar, Deretan Artis Ini Meninggal Dunia karena Sakit Jantung

"Aku sangat marah dan menyalahkanmu sebagai orang tua yang bahkan tidak bisa memberiku kehidupan nyaman yang baik," ungkapnya.

Ia kemudian melanjutkan bahwa memiliki anak dan membiayainya adalah tanggung jawab orang tuanya, ketika memutuskan untuk memiliki anak.

“Jangan beri saya alasan bahwa Anda mengeluarkan banyak uang saat membesarkan saya. Itu adalah tanggung jawab Anda sebagai orang tua sejak Anda memutuskan untuk memiliki anak. Saya tidak punya pilihan dan hanya dilahirkan di bumi ini," ujarnya.

Baca Juga: Tak Ingin Bernasib Seperti Anang dan Krisdayanti, Ini Doa Aurel Hermansyah Jelang Pernikahan

Lebih lanjut ia bahkan mengatakan bahwa dirinya lebih memilih tidak dilahirkan.

"Jika aku punya pilihan, aku lebih suka menjadi bukan apa-apa daripada dilahirkan sebagai manusia dan menderita di dunia realitas yang buruk ini," katanya.

Siswa itu bahkan berpikir untuk melakukan bunuh diri, jika bunuh diri bukan perbuatan dosa.

“Jika bunuh diri bukanlah dosa, saya tidak akan berada di sini mengeluh tentang hidup saya. Saya hanya merasa lelah dan tidak berarti untuk tetap hidup," katanya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler