RS Darurat di Inggris Kembali Beroperasi, Tanda Kewalahan Tangani 50 Ribu Kasus Covid-19 Varian Baru

2 Januari 2021, 17:07 WIB
Perdana Menteri Boris Johnson. /Instagram/@borisjohnsonuk/

PR PANGANDARAN - Kemunculan varian baru virus corona di daratan Inggris, kini berdampak kepada kembali berfungsinya rumah sakit darurat yang dibangun pada awal pandemi.

Bahkan, pemerintah setempat sudah menutup sekolah dasar sebagai tindakan pencegahan melawan penyebaran cepat varian baru tersebut.

Sedangkan saat ini, Inggris mencatat lebih dari 50.000 kasus Covid-19 varian baru selama empat hari terakhir, sehingga lembaga layanan kesehatan mulai mempersiapkan lebih banyak tempat tidur sebagai antisipasi.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara News, pengoperasian kembali rumah sakit darurat, menyusul beberapa hari setelah Rumah Sakit Royal London mengatakan mereka berada dalam "mode pengobatan bencana" dan tidak dapat memberikan perawatan kritis berstandar tinggi.

Baca Juga: Hindari Menghakimi dan Berkata Buruk pada Anak! Ternyata Ini Alasan Penting Afeksi Positif

Lebih buruk lagi, ibu kota yang menjadi salah satu daerah yang paling parah terkena varian baru, tepatnya 70 persen lebih menular.

Hingga pada akhirnya, pemerintah juga memutuskan untuk menutup semua sekolah dasar di London, memutar-balikkan keputusan yang dibuat dua hari lalu.

"Pendidikan dan kesejahteraan anak-anak tetap menjadi prioritas nasional," ungkap Menteri Pendidikan Gavin Williamson.

"Memberlakukan pendidikan jarak jauh di bagian London yang lebih luas benar-benar merupakan pilihan terakhir dan solusi sementara," demikian pengumuman itu.

Baca Juga: Foto 3 Pria Thailand Saling Menikahi Satu Sama Lain Bikin Geger, Respons Keluarga Mengagetkan!

Sebagai informasi, sejak awal Pandemi hingga saat ini, Inggris terus melawan gelombang baru virus yang telah menewaskan lebih dari 74.000 orang dan menghancurkan perekonomian, meski sudah tercatat sebagai salah satu negara paling parah dengan 53.285 kasus dalam 24 jam terakhir pada Jumat, dan 613 kematian baru.

Selain itu, Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson telah dikritik sering melakukan pembalikan pernyataan selama pandemi, termasuk menunda penguncian selama gelombang pertama pada bulan Maret dan meninggalkan sistem untuk memberikan nilai sekolah tanpa ujian.

Rumah sakit sementara 'Nightingale' di lokasi seperti pusat konvensi adalah salah satu upaya yang sukses, dibangun oleh militer dalam hitungan hari. Fasilitas itu hampir tidak digunakan tetapi tetap siaga.

Baca Juga: Di Papua, Ternyata Pemerintah Dukung Pemasaran Kulit Buaya untuk Industri Fashion

Melansir Sky News, melaporkan unit perawatan intensif dari tiga rumah sakit London penuh pada Malam Tahun Baru, memaksa pasien dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan kritis.

"Untuk mengantisipasi tekanan yang meningkat dari penyebaran infeksi varian baru, NHS Wilayah London diminta untuk memastikan Nightingale diaktifkan kembali dan siap menerima pasien jika diperlukan," kata juru bicara National Health Service (NHS).

Sementara itu, Royal College of Nursing memperingatkan bahwa negara tersebut tidak memiliki cukup perawat untuk mengelola fasiltas baru, terutama dengan banyak yang sakit karena virus atau terpaksa diisolasi.***

 
Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler