Mengerikan, WHO Prediksi Pandemi Covid-19 Akan Lebih Buruk di Tahun 2021 Gegara Virus Jenis Baru

15 Januari 2021, 09:01 WIB
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /Facebook.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus

PR PANGANDARAN – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jika tahun kedua pandemi Covid-19 mungkin akan lebih buruk daripada tahun 2020.

Hal ini karena adanya virus Corona baru yang menyebar terutama di belahan bumi utara yang lebih mudah tertular.

“Kita akan memasuki tahun kedua di mana bisa lebih buruk mengingat transmisi dan beberapa masalah yang kami lihat,” ucap Mike Ryan pejabat tinggi darurat WHO dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters pada Jumat, 15 Januari 2021.

Baca Juga: Jangkauannya Bisa Lampaui Semenanjung Korea, Militer Korea Utara Pamerkan Rudal Balistik Baru

Jumlah kematian di seluruh dunia karena Covid-19 hampir mencapai 2 juta orang dengan 91,5 juta orang terinfeksi.

WHO dalam pernyataan barunya mengatakan setelah dua minggu lebih sedikit kasus yang dilaporkan, sekitar lima juta kasus baru dilaporkan minggu lalu.

Hal ini bisa jadi disebabkan karena melemahnya penerapan protokol kesehatan selama musim liburan.

Baca Juga: Dimakzulkan Gegara Bikin Rusuh, Donald Trump Terancam Tak Bisa Calonkan Diri Lagi di Pilpres AS 2024

“Pastinya di belahan bumi utara, khususnya di Eropa dan Amerika Utara, kami telah melihat gelombang peningkatan kasus positif dengan adanya kerumunan dan sebagainya,” ujar Ryan.

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19 mengatakan setelah liburan di beberapa negara situasinya akan menjadi jauh lebih buruk sebelum akhirnya membaik.

Di tengah kekhawatiran yang berkembang dari varian virus Corona baru yang lebih mudah menular di mana pertama kali ditemukan di Inggris sekarang telah menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: Berurai Air Mata, Eva Belisima Pilih Mundur Jadi Istri Kiwil: Keputusan Terberat dalam Hidup Saya!

Pemerintah di seluruh Eropa telah mengumumkan pembatasan yang lebih ketat dan lebih lama atas adanya virus Corona baru tersebut.

Pembatasan tersebut meliputi penutupan toko di Swiss, keadaan darurat Covid-19 Italia yang diperpanjang, dan upaya Jerman untuk mengurangi interaksi antara orang-orang yang sebelumnya gagal.

“Saya khawatir kita akan tetap berada dalam gelombang naik turun dan naik turun dan naik turun dan kita dapat melakukannya dengan lebih baik,” tutur Van Kerkhove.

Baca Juga: Tak Sesuai dengan Visual Tampannya, Fesyen Mewah Cha Eun Woo di Drakor 'True Beauty' Tuai Kritikan

Lebih lanjut, dia menyerukan untuk menjaga jarak sejauh mungkin terutama saat berada di luar rumah.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler