Youtube Perbarui Kebijakan Penangguhan Saluran Milik Donald Trump

20 Januari 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi YouTube /Pixabay/StockSnap
PR PANGANDARAN - YouTube mengumumkan bahwa mereka memperpanjang penangguhan saluran milik Donald Trump setidaknya selama satu minggu lagi.
 
Perusahaan milik Google memperpanjang penangguhan dengan alasan potensi memicu kekerasan, kata juru bicara YouTube dalam sebuah pernyataan pada Selasa 20 Januari 2021 dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post.
 
Dengan jumlah pengikut YouTube sebanyak 2,79 juta, pelanggan tidak akan dapat berkomentar di bawah video yang ada, dan Trump pun masih dilarang mengupload konten baru.
 
"Mengingat kekhawatiran tentang potensi kekerasan yang sedang berlangsung, saluran Donald J. Trump akan dicegah untuk mengupload video baru atau streaming langsung selama minimal tujuh hari," kata juru bicara tersebut.
 
Baca Juga: Influencer Ditemukan Tewas di Jalan Raya Tanpa Busana, Ibunya Sulit Klaim Kematiannya karena Menantu
 
YouTube pertama kali melarang Trump Selasa lalu dan menghapus konten dari salurannya karena khawatir hal itu akan menyebabkan kekerasan. Namun, raksasa teknologi itu tidak mengklarifikasi video mana yang melanggar kebijakannya.
 
Perusahaan teknologi lain, termasuk Twitter dan Facebook, telah melarang Trump memposting konten baru setelah kerusuhan Capitol Hill yang menewaskan lima orang pada 6 Januari.
 
Bahkan beberapa akun para pendukung Trump yang melakukan kerusuhan di gedung Capitol telah dinonaktifkan atau pun diblokir dari berbagai situs media sosial.
 
Selain itu, Aplikasi kencan online pun telah memblokir beberapa laki-laki yang mengatasnamakan anggota perusuh di gedung Capitol. Hal ini dilakukan untuk membatasi adanya provokasi lanjutan dari berbagai pihak.
 
Baca Juga: Roti Cekikan, Sajian Unik Berbahan Ganja dari Restoran RS di Thailand, Diklaim Bantu Pasien Sembuh
 
Telah diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, setelah semua kericuan yang terjadi di gedung Capitol, Donald Trump bahkan ingin meninggalkan Washington, DC, sebelum pelantikan Presiden terpilih Joe Biden karena dia tidak ingin keluar sebagai mantan presiden atau  untuk meminjam pesawat yang biasa dia gunakan sebagai Air Force One.
 
Bahkan saat ini Trump dilaporkan berencana untuk mengadakan upacara perpisahannya sendiri di Maryland pada hari yang sama penggantinya Joe Biden akan dilantik ke Gedung Putih.***
 
Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler