Pelaku Sampai Diselidiki FBI, 25 Anak Alami Pelecehan Online dengan Berbagai Nama Samaran

6 Februari 2021, 21:20 WIB
Ilustrasi pelecehan. / /Pixabay/Anemone123

PR PANGANDARAN – FBI atau badan investigasi milik pemerintah Amerika Serikat diketahui tengah berfokus pada seorang pria New York yang diselidiki sebagai pelaku yang melakukan pelecehan pada setidaknya 25 orang anak di bawah umur.

Pria New York yang diselidiki FBI itu disebut sebagai sindikat yang memproduksi materi pelecehan seksual terhadap anak dalam banyak media sosial dengan berbagai nama samaran.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post, pria yang menjadi pelaku diselidiki FBI itu merupakan warga Westchester Country, New York, Amerika Serikat,

Baca Juga: Menjual 6 Rusa untuk Ringankan Beban, Kebun Binatang di Malaysia Ternyata Melanggar Prosedur

Semua berawal ketika FBI menangkap Jose Zafra yang berusia 19 bulan lalu.

FBI lebih lanjut menuduhnya memproduksi materi pelecehan seksual terhadap anak.

Zafra diduga berpose saat remaja di Snapchat untuk memeras foto-foto porno dari anak-anak gadis berusia 9 tahun.

Lebih lanjut diketahui bahwa korban berasal dari Florida, Georgia dan Texas. Sementara itu diyakini setidaknya 25 korban secara total.

FBI mengatakan bahwa Zafra menggunakan sanjungan dan kebohongan untuk memaksa anak-anak membuat dan mengiriminya video dan gambar.

Baca Juga: Di Tangerang Selatan, Seorang Istri Tega Bakar Suaminya, Polisi Ungkap Motifnya

Sementara itu, FBI terus menyelidiki kasus serupa yang melibatkan petugas kepolisian New York.

Carmine Simpson yang diketahui berusia 26 tahun ditangkap pekan lalu karena diduga meminta foto dan video dari puluhan gadis di bawah umur.

“Polisi East New York menyamar sebagai remaja di Twitter, Snapchat, TikTok, Discord, dan FaceTime untuk melakukan percakapan seksual vulgar dengan 46 anak berusia antara 13 dan 17 tahun,” kata jaksa penuntut.

Baca Juga: Gading Marten Sebut Anaknya Sempat Protes karena Pisah dengan Gisel, Gempita: Aku Sebal ...

Simpson diduga menggunakan filter untuk membuat dirinya terlihat lebih muda dan menggunakan nama samaran seperti "BINGIEBONGIE," "thelifeofchrist88," "LifeOfChrist69", dan "DACRYPHILIC" saat berkomunikasi dengan korbannya.

Dia dituduh meminta korbannya mengirimkannya ratusan gambar yang berisi kekerasan tentang diri mereka sendiri.

"Percakapan biasanya penuh kekerasan dengan referensi ke senjata dan pisau dan mendorong anak di bawah umur untuk melukai diri mereka sendiri," kata Asisten Jaksa Penuntut AS Megan Farrell.

Baca Juga: 80 Negara Buat Petisi Minta Keadilan Usai Kucing Wali Kota di Amerika Serikat Mati Dibunuh

Lebih lanjut Simpson diketahui mendorong anak-anak agar melukai dirinya sendiri.

"Dia meminta korban melakukan hal-hal seperti mencekik diri sendiri, memukul diri sendiri, dan mengiriminya gambar serta video yang mendemonstrasikan aktivitas tersebut,” sambungnya.

Simpson, yang tinggal bersama orang tuanya kemudian ditangkap di rumahnya di Holbrook, Long Island.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler