PR PANGANDARAN - Sebuah penyakit misterius yang membuat penderitanya muntah darah sebelum beberapa meninggal dalam beberapa jam telah memakan korban sedikitnya 15 orang dan menyebabkan lusinan membutuhkan perawatan.
Penyakit tak dikenal yang menyebar melalui wilayah Mbeya Tanzania selatan telah mengakibatkan lebih dari 50 orang dirawat di rumah sakit.
Kondisi yang juga dapat menyebabkan mual ini , tidak mungkin menjadi wabah yang meluas dan hanya laki-laki yang tampaknya terkena dampak paling parah, menurut pejabat kesehatan.
Baca Juga: Di Inggris, Umat Muslim Menerima Vaksin Covid-19 di Masjid: Kami Adalah Orang-orang Beriman
Mereka menguji air lokal untuk potensi kontaminasi merkuri. Felista Kisandu, Kepala Petugas Medis di pedesaan Distrik Chunya di Mbeya, mengatakan para spesialis telah pindah ke daerah tersebut dan menilai pasien.
"Masalah ini belum meluas," katanya, Sabtu.
Ini terjadi hanya di satu bangsal administrasi di Ifumbo di mana orang-orang muntah darah dan meninggal ketika mereka terlambat ke rumah sakit.
Baca Juga: Lama Bungkam, Aura Kasih Bongkar Alasan Cerai: Aduh, Gue Gabisa Ngikutin Lu!
"Penyebab penyakit mereka belum diidentifikasi, tetapi Kementerian Kesehatan Tanzania telah mengesampingkan wabah itu." Dia melanjutkan dengan mengatakan: "Pemeriksaan klinis awal mengungkapkan pasien, kebanyakan pria, menderita sakit maag dan penyakit hati.
"Kami telah menyarankan mereka untuk menghindari minuman keras terlarang, merokok, dan minuman keras lainnya," tambahnya.
Namun, Dr Kisandu telah ditangguhkan karena komentarnya karena dianggap menimbulkan "kepanikan yang tidak perlu".
Baca Juga: Bak Mandi Tinja, Wanita Berusia 50 Tahun Terperosok di Toilet Jongkok hingga Sulit Bangkit
Menteri Kesehatan Dorothy Gwajika mengatakan: "Untuk menimbulkan kepanikan yang tidak perlu di antara warga, saya memerintahkan majikan Dr Felista Kisandu untuk menangguhkannya guna membuka jalan bagi penyelidikan oleh Dewan Medis dan menyerahkan laporan tersebut kepada saya dalam sepuluh hari."
Felista Kisandu, Kepala Petugas Medis di pedesaan Distrik Chunya di Mbeya telah dipecat setelah dianggap telah menimbulkan "kepanikan yang tidak perlu" setelah mengomentari penyakit yang tidak teridentifikasi tersebut
Menteri mendesak penduduk setempat untuk tetap tenang dan mengatakan pembaruan lebih lanjut akan segera hadir.
Gejala serupa pernah melanda wilayah itu pada 2018, dengan pasien yang menderita demam tinggi, mual dan muntah darah, kata pejabat pemerintah.***