Meninggal karena Serangan Jantung, Mayat Wanita di Iran Ini Tetap Dihukum Gantung

25 Februari 2021, 17:00 WIB
Menyedihkan, Ibu Dua Anak Asal Iran Tetap Dihukum Gantung Mesk sudah Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung /pixabay/

PR PANGANDARAN – Seorang wanita Iran bernama Zahra Ismaili meninggal dunia karena mengalami serangan jantung.

Wanita itu meninggal dunia beberapa saat sebelum dia dieksekusi dengan cara digantung menurut laporan media setempat.

Namun, pengacara wanita itu mengatakan eksekusi itu tetap dilakukan untuk menenangkan keluarga korban.

Baca Juga: Hasil Tes Rambut Jennifer Jill Positif Narkoba, Netizen Gagal Fokus: Polisinya Ganteng!

Dikutip dari Arab News, Zahra Ismaili dihukum karena telah membunuh suaminya, Alireza Zamani, tetapi pengacaranya, Omid Moradi, mengatakan wanita itu membantah telah melakukan pembunuhan.

Moradi menyampaikan jika Zamani adalah pejabat di Kementerian Intelijen dan mengunggah gambaran kasus yang membelit kliennya itu secara online.

Moradi mengatakan Ismaili berada dalam barisan orang-orang yang bersiap untuk dieksekusi bersama 16 pria yang juga jadi tersangka.

Baca Juga: ‘Dunia Kembali Normal’, WHO Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir di Awal Tahun 2022

Namun, saat menyaksikan tersangka lain digantung di depannya, Ismaili mengalami serangan jantung dan langsung meninggal dunia.

Eksekusi yang dilakukan di penjara Rajai Shahr telah dikecam oleh para aktivis dan analis hak asasi manusia.

Kylie Moore-Gilbert, seorang akademisi Inggris-Australia yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara di Iran, menggambarkan eksekusi tersebut sangat mengerikan.

Baca Juga: Rizky Billar Ternyata Sosok yang Disindir Boy William Artis Baperan: Laki-laki Punya Ego

Kasra Aarabi, seorang analis di Tony Blair Institute, mengatakan pembunuhan itu benar-benar kejam dan para pemimpin dunia harus angkat bicara.

Javaid Rehman, pelapor HAM PBB di Iran, mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa 233 orang dieksekusi gantung di negara itu pada tahun 2020, termasuk tiga narapidana yang masih anak-anak karena diduga melakukan pelanggaran.

Sebelumnya Iran juga melakukan eksekusi dengan cara menggantung etnis Baluch, Javid Dehghan, karena membunuh dua Pengawal Revolusi.

Baca Juga: Cek Fakta: Akhirnya, Nissa Sabyan Dikabarkan Beri Klarifikasi Atas Perselingkuhan dengan Ayus, Ini Faktanya

Javid Dehghan ditangkap pada 2015 dan kemudian dihukum sebagai salah satu pemimpin kelompok teroris Jaish al-Adl di Pakistan yang telah terlibat dalam beberapa serangan kekerasan di Iran.

Pemerintah Iran menggantung Javid Dehghan sebagai tersangka teroris, dengan tuduhan pembunuhan, penculikan, dan berhubungan dengan kelompok teroris Sunni Jaish al-Adl.

Dehghan dihukum mati pagi-pagi sekali di provinsi tenggara Sistan-Baluchestan menurut kantor berita lokal Mizan Online.

Baca Juga: 3 Orang Tewas dalam Peristiwa Penembakan di Cengkareng, Ini Penjelasan Kapolres

Dehghan yang juga dikenal sebagai Mohammad Omar, telah dinyatakan bersalah melakukan tindakan bersenjata terhadap negara.

Dia juga ditemukan terlibat dalam pembunuhan dua anggota Pengawal Revolusi pada 2015, serta memimpin penyerbuan untuk menculik lima penjaga perbatasan di mana salah satunya tewas.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler