Biden Kembali ke Kesepakatan Nuklir JCPOA adalah Kesalahan, Mantan Putra Mahkota: Rezim Iran akan Jatuh

- 19 Februari 2021, 13:40 WIB
 Presiden Amerika Terpilih Joe Biden
Presiden Amerika Terpilih Joe Biden / Instagram @joebiden/

PR PANGANDARAN - Mantan putra mahkota Iran Reza Pahlavi, putra almarhum Shah Iran, memperingatkan bahwa niat pemerintahan Biden untuk bergabung kembali dengan Kesepakatan Nuklir JCPOA dengan Iran adalah sebuah kesalahan.

Berkaitan dengan Kesepakatan Nuklir JCPOA adalah kesalahan, Pahlavi menilai rezim Iran saat ini akan mengubah kesepakatannya, sebagaimana dia berbicara dalam sebuah wawancara dengan Israel Hayom yang diterbitkan pada Minggu, 14 Februari 2021.

"Mereka mengatakan mereka akan kembali ke Kesepakatan Nuklir (JCPOA) ketika musuh bebuyutan mereka (rezim di Iran) bergegas untuk melipatgandakan tingkat pengayaan uranium," kata Pahlavi tentang pernyataan pemerintah mengenai kembali ke kesepakatan itu.

"Ini adalah pemerasan terhadap dunia bebas. Satu-satunya solusi cerdas untuk keprihatinan Amerika, rakyat di kawasan ini dan untuk rakyat Iran, adalah mendukung perjuangan Iran untuk kebebasan dan demokrasi."

Baca Juga: Kejutan Rafathar untuk Ultah Mama-Papa, Pasang Billboard di Banyak Titik, Nagita Slavina: Ih Aku Jadi Sedih

Melansir dari The Jerusalem Post, Pahlavi menjelaskan kepada Israel Hayom bahwa kesepakatan nuklir didasarkan pada kesalahpahaman tentang perubahan perilaku.

"Itu tidak akan terjadi. Orang Iran tahu bahwa rezim tidak dipimpin oleh kepentingan nasionalnya, tetapi oleh kepentingan korup dan kriminalnya. Itulah mengapa dalam pembicaraan saya dengan para pemimpin asing, saya menjelaskan kepada mereka bahwa satu-satunya solusi nyata adalah mendukung kebutuhan rakyat Iran."

"Tindakan destruktif rezim tidak bermanfaat bagi hubungan jangka panjang dengan dunia bebas," tambah Pahlavi seraya menyebutkan banyak aktivis Iran telah mengirim surat kepada Presiden AS Joe Biden mengenai rencana kembali ke kesepakatan nuklir.

"Dengan keuntungan ekonomi dari perjanjian tersebut, rezim menguasai tiga ibu kota Arab dan bahkan lebih menakutkan. Perjanjian tersebut juga membantu mendukung ekstremis Palestina dengan mengorbankan kaum moderat dan merusak keamanan Israel," kata Pahlavi.

Baca Juga: Janji Berikan Warisan untuk Bintang, Rizky Febian Ungkap Satu Syarat : Balikin Dulu Hak Kami

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Jerusalem Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x