Hiu Bersinar dalam Kegelapan Ditemukan di Selandia Baru, Begini Penampakannya

4 Maret 2021, 16:55 WIB
Jurnal Bioluminescence of the Largest Luminous Vertebrate, the Kitefin Shark, Dalatias licha: First Insights and Comparative Aspects/*Jeromme Maleffet //*Jeromme Maleffet

PR PANGANDARAN – Baru-baru ini spesies hiu baru di Selandia Baru menggemparkan publik. Pasalnya berbeda dengan kebanyakan hiu pada umumnya, hiu yang baru ditemukan ini mampu Bersinar dalam Kegelapan.

Diketahui hiu yang bersinar dalam gelap ini ditemukan bersembunyi ratusan kaki di bawah laut dekat Selandia Baru.

Lebih lanjut diketahui pula bahwa hiu yang bersinar dalam kegelapan di Selandia baru ini terdiri dari beberapa spesies berbeda.

Baca Juga: Bansos Sembako Rp200 Ribu Cair Maret 2021, Berikut Cara Cek Daftar Penerima Melalui Web dan Aplikasi

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post, tiga spesies hiu baru telah ditemukan di lepas pantai Selandia Baru dan semuanya bersinar dalam gelap.

Makhluk menakjubkan itu ditemukan oleh para peneliti ratusan kaki di bawah permukaan suatu wilayah samudra yang disebut kenaikan Chatham.

Hiu disebut diketahui bernama hiu sirip, hiu lentera perut hitam, dan hiu lentera selatan. Sementara nama ilmiah mereka adalah Dalatias licha, Etmopterus lucifer dan Etmopterus granulosus.

Baca Juga: Sebut Virus Corona Semakin Meraja, Mbak You Terawang: akan Ada Virus Baru Terangkat Juga

Para ilmuwan benar-benar menemukannya pada Januari 2020, tetapi mereka baru saja menerbitkan penelitian yang secara khusus berfokus pada hiu sirip layang-layang.

Itu karena hiu sirip layang-layang dianugerahi gelar makhluk bawah air terbesar yang diketahui bersinar dalam kegelapan.

Lebih lanjut, hiu sirip layang-layang dikatakan dapat berenang 984 kaki di bawah permukaan laut. Mereka diketahui memakan hiu, ikan, dan krustasea lainnya.

Baca Juga: Bunga Zainal Bandingkan Tes PCR dengan Pedihnya Perselingkuhan, Sebut Bikin Merem Melek

Penelitian tersebut dilakukan oleh ahli biologi kelautan dari Belgia dan Selandia Baru dan diterbitkan di Frontiers in Marine Science journal.

“Bioluminescence sering dilihat sebagai peristiwa spektakuler namun tidak biasa di laut, tetapi mengingat luasnya laut dalam dan munculnya organisme bercahaya di zona ini, kini semakin jelas bahwa menghasilkan cahaya di kedalaman merupakan keharusan,” ujarnya.

Ketiga hiu tersebut ditemukan di wilayah laut yang disebut ‘zona senja’. Ini adalah area sekitar 656 - 3.200 kaki di bawah permukaan yang tidak terjangkau sinar matahari.

Baca Juga: Aksi Heroik Kurir Vietnam, Tangkap Balita 3 Tahun yang Jatuh dari Lantai 12 Apartemen

Hiu diperkirakan menggunakan cahaya mereka untuk menarik atau bersembunyi dari mangsa di kedalaman ini dan bahkan mungkin menggunakannya untuk membingungkan calon predator.

Namun, hiu sirip layang-layang sangat besar sehingga tidak memiliki banyak predator.

Sementara itu peneliti terus mempelajari alasan mengapa hiu tersebut dapat bersinar.

Baca Juga: Gegara Covid-19, Aurel Hermansyah Sebut Pernikahannya Mundur: Banyak yang Nggak Aku Sangka

"Mempelajari emisi cahaya hiu sirip, hiu lentera perut hitam, dan hiu lentera selatan, dapat meningkatkan pemahaman kita tentang fungsi bioluminesensi mereka, dan kemungkinan hubungan mangsa-predasi antara spesies ini," ungkapnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler