Kekerasan Anti Asia Memuncak, Bintang Olimpiade AS Terima 30 Pesan Pelecehan Rasis Tiap Harinya

3 April 2021, 22:21 WIB
Aksi rasis dari pelaku anti-Asia di Amerika Serikat (AS) tidak hanya menyasar kalangan biasa, bahkan bintang olimpiade pun ikut terkenal pelecehan kekerasan itu, ini pengalaman lengkapnya.* /Istimewa/Reuters

PR PANGANDARAN – Juara seluncur salju Olimpiade Amerika, Chloe Kim, mengungkapkan bahwa dia menerima pesan pelecehan rasis di media sosial setiap hari di tengah lonjakan kekerasan anti-Asia di Amerika Serikat (AS).

Peraih medali emas setengah pipa Olimpiade 2018 yang kini berusia 20 tahun itu diketahui memiliki orang tua  yang berasal dari Korea Selatan, sehingga ini menjadi alasan ia menerima puluhan pesan pelecehan rasis dari pelaku kekerasan anti-Asia yang memuncak di AS.

Ia  mengatakan kepada ESPN dalam sebuah wawancara bahwa dia khawatir akan keselamatannya setelah merinci bagaimana dia dibombardir dengan menerima puluhan pesan pelecehan rasis dari kaum anti-Asia di AS.

Baca Juga: Komentari Tubuh Kucing Sphynx dengan Kalimat Kotor, Wanita Ini Viralkan Video Pengirim Paket di TikTok

Pada hari Rabu, Kim memposting tangkapan layar dari pesan rasis yang dia terima di Instagram sebelumnya hari itu.

“Saya menerima ratusan pesan ini dan itu menghancurkan hati saya bahwa orang-orang berpikir jenis perilaku ini baik-baik saja,” ujar Kim.

Ia kemudian mengatakan bahwa dirinya merasa takut akan pesan kebencian tersebut.

“Saya merasa sangat tidak berdaya dan takut pada saat-saat tertentu. Saya benar-benar berjuang," sambungnya.

Baca Juga: Temani Puasa Ramadhan, Serial 'Preman Pensiun 5' Siap Tayang: Catat Tanggal dan Waktunya

Berbicara dengan ESPN pada hari Kamis, bintang kelahiran California itu mengatakan dia menerima beberapa ratus pesan kasar setiap bulan.

“Hanya karena saya seorang atlet profesional atau memenangkan Olimpiade tidak membebaskan saya dari rasisme,” katanya.

“Saya menerima ratusan pesan seperti itu setiap bulan. Saya melihat mungkin 30 sehari," sambungnya.

Kim mengatakan pelecehan anti-Asia telah menjadi ciri karirnya sejak dia di awal remaja, ketika dia memenangkan medali perak di X Games 2014 di Aspen.

“Orang-orang meremehkan pencapaian saya karena saya orang Asia,” kata Kim.

“Ada pesan di DM saya yang menyuruh saya untuk kembali ke Tiongkok dan berhenti mengambil medali dari gadis kulit putih Amerika di tim,” katanya.

Baca Juga: Dituding Tak Akur, Orang Tua Atta Halilintar Curhat Perjuangan Dampingi Anak di Pelaminan: Kita Sudah Coba ...

Ketika mendapatkan penghargaan, karena memenangkan olimpiade, Kim justru harus dilecehkan karena menjadi orang Asia.

“Saya sangat bangga dengan pencapaian saya, tetapi saya malah terisak-isak di tempat tidur di samping ibu saya, bertanya kepadanya, 'Mengapa orang-orang begitu kejam karena saya orang Asia?'” ujarnya.

Kim mengatakan dia telah memperhatikan peningkatan pelecehan sejak dimulainya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Menlu AS Blinken Suarakan Kebebasan Palestina pada Israel, Tanda Kebebasan Sudah Dekat?

Aktivis telah mengaitkan meningkatnya kekerasan terhadap orang Asia-Amerika dengan retorika mantan presiden Donald Trump, yang berulang kali menyebut Covid-19 sebagai  ‘virus Tiongkok’.

“Saya pikir itu menjadi lebih buruk ketika Covid mulai,” kata Kim kepada ESPN.

“Kadang-kadang saya merasa semua orang membenci saya karena saya orang Asia,” sambungnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: South China Morning Post

Tags

Terkini

Terpopuler