Sejarah Hari Ini: 16 April 2014 Fakta Mengejutkan Kapal Feri Sewol yang Tenggelam Tewaskan 304 Siswa

16 April 2021, 11:25 WIB
Sejarah Hari Ini: 16 April 2014 Fakta Mengejutkan Kapal Feri Sewol yang Tenggelam Tewaskan 304 Penumpang //*Dailiy Mail

PR PANGANDARAN - Terungkap fakta mengejutkan di balik insiden nahas yang terjadi 16 April 2014 di Korea Selatan, di mana sebuah kapal Feri Sewol terbalik dan berakhir tenggelam dengan menewaskan 304 dari 476 penumpangnya.

Sebelum tenggelam, diketahui kapal Feri Sewol itu sedang dalam perjalanan dari Icheon menuju Pulau Jeju, di mana mayoritas 304 korban jiwa yang meninggal adalah siswa sekolah menengah.

Adapun kronologi yang mengungkap fakta mengejutkan dari kapal Feri Sewol tenggelam itu menewaskan 250 siswa yang sedang berharap menanti tim penyelamat datang.

Baca Juga: Selain Gunakan Parang sebagai Alat Operasi, Tabib di Kuba Juga Klaim Bisa Cegah Covid-19 dengan Ini

Awalnya pada 16 April 2014, diketahui kapal feri tersebut sedang melakukan perjalanan dari Icheon menuju pulau Jeju.

Perjalanan itu terbilang rutin, karena banyak kapal mengerjakan rute serupa yang mengangkut wisatawan ke dan dari tempat liburan populer itu.

Di atas kapal, 325 siswa dari SMA Danwon sangat antusias untuk mengikuti karyawisata yang dipimpin oleh sekolah di mana 5 dari mereka adalah warga negara non-Korea.

Baca Juga: Dul Jaelani dan Tissa Biani Pamer Perjalanan Romatis ke Yogyakarta: Baca Doa Dulu Sayang...

Namun, tragedi menimpa saat kapal mulai tenggelam, banyak yang berspekulasi karena sejumlah faktor.

Meski biasanya diinstruksikan untuk tetap tenang dan mengikuti prosedur keselamatan jika terjadi bahaya di atas transportasi apa pun, petunjuk ini tidak banyak membantu bagi mereka yang berada di kapal Feri Sewol yang tenggelam pada hari itu.

Dalam video yang direkam oleh siswa yang berada di kapal Feri Sewol saat bencana terjadi, banyak dari mereka tampak benar-benar tenang.

Baca Juga: Kerap jadi Korban Ghosting, Arya Saloka: Gue Gak Pernah Ninggalin Cewek, Mereka yang Ngilang

Ada yang terlihat mengobrol, ada pula yang mengunyah jajanan sembari menunggu diselamatkan.

Fakta itu terungkap setelah kapal Feri Sewol sudah miring lebih dari 90 derajat.

Tampak juga, seorang siswa melambaikan tangan ke kamera dengan temannya saat helikopter terdengar di atas.

Banyak siswa yang berada di kapal tersebut diperintahkan untuk tetap berada di kapal yang tenggelam untuk mengikuti protokol keselamatan saat kapal mulai tenggelam lebih jauh ke laut.

Baca Juga: Kini Terjerat Narkoba, Jeff Smith Pernah Terciduk Verrel Bawa Sajadah dan Tasbih: Biar Inget Tuhan

Hal ini disarankan berdasarkan keputusan kapten, yang menyuruh penumpang menunggu untuk diselamatkan karena airnya terlalu dingin untuk dilompati dan arusnya cukup kuat untuk membuat orang-orang hanyut.

Namun, karena layanan darurat tidak dapat mencapai kapal tepat waktu, banyak siswa yang sedang menunggu penyelamatan, dan akhirnya terjebak di dalam feri yang terbalik.

Beberapa bahkan mencoba memecahkan kaca jendela kabin dengan perlatan seadanya demi bisa keluar.

Baca Juga: Arya Saloka Ternyata Pernah Ditikung, Putri Anne Lebih Pilih Pacaran dengan Sahabatnya

Namun yang paling kejam, kapten kapal meninggalkan kapal yang tenggelam dengan selamat, meninggalkan penumpang untuk mengurus diri sendiri, seperti yang ditunjukkan dengan video yang beredar beberapa tahun lalu.

Menurut permintaan maaf kapten, ketika kapal mulai tenggelam dia mengatakan saat itu tengah beranjak ke kamar tidur, itulah yang menyebabkan dia menyuruh semua penumpang untuk menunggu di kapal untuk diselamatkan.

Alhasil, diapun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Ayah Nekat Nikahi Putri Kandung Sendiri hingga Gisel Biarkan Wanita Lain Tidur Bareng Gading

Banyak siswa yang tenggelam dalam bencana feri berhasil mengirim pesan terakhir kepada orang tua mereka ketika perlahan mulai menyadari bahwa nasib mereka tak akan berakhir baik.

Seorang siswa berhasil menghubungi ayahnya saat tenggelam, mengatakan kepadanya untuk tidak mengkhawatirkan keselamatannya.

“Ayah, jangan khawatir. Saya mengenakan rompi pengaman dan saya bersama teman-teman saya yang lain. Kapal menabrak sesuatu dan tidak bergerak. Mereka bilang penjaga pantai baru saja tiba,” ucap salah satu siswa mengabari Ayahnya.

Baca Juga: Perempat Final Liga Eropa: Hancurkan dengan Skor Telak, Arsenal Bantai Tuan Rumah Slavia Praha 4-0

"Kami mengenakan pelampung. Mereka menyuruh kami menunggu dan diam, jadi kami menunggu… Saya bisa melihat helikopter," ungkap siswa lain memberi tahu ibunya.

Obrolan di grup antara siswa dan wali kelas bahkan bersumpah bahwa mereka akan bertemu kembali setelah mereka diselamatkan.

Beberapa siswa yang berhasil selamat dari insiden tersebut mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain melompat dari kapal yang tenggelam, meski itu melanggar protokol keselamatan yang memerintahkan mereka untuk tetap di kapal.

Baca Juga: Terciduk Berulang Kali Salah Nyayikan Lagu 'Ramadhan Tiba', Iis Dahlia Dihujat: Opick Nangis Lihat Ini

Ironisnya, ulah inilah yang berhasil menyelamatkan delapan siswa dari tenggelamnya kapal penangkap ikan yang melintas menyelamatkan mereka dari air.

Bagi warga Korea Selatan yang membaca tentang tragedi itu, banyak yang mengatakan bahwa penumpang bisa diselamatkan jika mereka mencoba melarikan diri dari kapal alih-alih menunggu penyelamatan, karena kapal tersebut membutuhkan waktu lebih dari 2 jam untuk tenggelam.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler