Ahli Epidemiologi Tiongkok Sebut Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Harus Beralih ke AS

17 Juni 2021, 15:30 WIB
Penyelidikan soal asal-usul Covid-19 harus beralih pada AS. /Pixabay/cromaconceptovisual

PR PANGANDARAN - Seorang ahli epidemiologi Tiongkok menyebut Amerika Serikat (AS) harus menjadi prioritas dalam tahap penyelidikan selanjutnya tentang asal-usul Covid-19.

Pernyataan itu dikeluarkan usai sebuah penelitian menunjukan Covid-19 bisa saja beredar di sana (AS) pada awal Desember 2019, kata media pemerintah Kamis, 17 Juni 2021.

Studi yang diterbitkan minggu ini oleh Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), menunjukkan bahwa setidaknya tujuh orang di lima negara bagian AS terinfeksi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, beberapa minggu sebelum negara itu melaporkan penyebarannya (kasus resmi pertama).

Baca Juga: 8 Tahun Menikah, Wina Natalia Sama Sekali Tak Tahu Anji Pakai Narkoba: Setahu Saya Kerja

Sebuah studi bersama oleh Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diterbitkan pada Maret mengatakan virus itu kemungkinan besar berasal dari perdagangan satwa liar negara itu, dengan virus masuk ke manusia dari kelelawar melalui spesies perantara.

Tetapi Beijing telah mempromosikan teori bahwa Covid-19 memasuki negara itu dari luar negeri melalui makanan beku yang terkontaminasi.

Sementara sejumlah politisi asing juga menyerukan penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan bocornya dari laboratorium.

Baca Juga: Ngaku Berdamai dengan Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny Malah Dinyinyiri Netizen: Drama Mulu

Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, mengatakan kepada tabloid milik negara Global Times bahwa perhatian harus dialihkan ke AS, yang lambat untuk menguji orang pada tahap awal wabah, dan juga rumah dari banyak laboratorium biologi.

"Semua mata pelajaran terkait senjata biologis yang dimiliki negara harus diawasi," katanya seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia.

Mengomentari studi AS pada Rabu, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan sekarang 'jelas' wabah Covid-19 memiliki 'banyak asal' dan bahwa negara-negara lain harus bekerja sama dengan WHO.

Baca Juga: Bisa Lewat HP, Cek Bansos BST di cekbansos.kemensos.go.id dengan eKTP Cair Rp300 Ribu

Asal usul pandemi telah menjadi sumber ketegangan politik antara Tiongkok dan Amerika Serikat, dengan banyak fokus baru-baru ini pada Institut Virologi Wuhan (WIV), yang terletak di Wuhan tempat wabah pertama kali diidentifikasi pada akhir 2019.

Tiongkok telah dikritik karena kurangnya transparansi dalam mengungkapkan data tentang kasus-kasus awal serta virus yang dipelajari di WIV.

Sebuah laporan oleh laboratorium nasional pemerintah AS menyimpulkan bahwa masuk akal bahwa virus itu telah bocor dari laboratorium Wuhan, Wall Street Journal melaporkan awal bulan ini.

Baca Juga: Seekor Gajah di India Berjalan 25 KM Datangi Pemakaman Pemiliknya yang Meninggal karena Kanker

Sebuah studi sebelumnya telah meningkatkan kemungkinan bahwa SARS-CoV-2 dapat beredar di Eropa pada awal September, tetapi para ahli mengatakan ini tidak berarti itu tidak berasal dari Tiongkok, di mana banyak virus corona mirip SARS telah ditemukan di negara tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler