Singapura Ingin Hidup Berdampingan Bersama Covid-19, Ini 5 Langkah New Normal dari Menteri Seniornya

28 Juni 2021, 15:30 WIB
Belakangan, Singapura membuat heboh dengan ide hidup berdampingan bersama Covid-19, karena akan seperti flu yang bisa sembuh sendiri. /Pixabay/ cegoh/

PR PANGANDARAN - Belakangan heboh keinginan Singapura untuk memilih hidup berdampingan bersama Covid-19, bahkan tiga orang menteri senior menyatakan akan anggap virus dengan banyak varian itu seperti penyakit ringan yang akan sembuh sendiri.

Meski mereka sangsi Covid-19 akan hilang sepenuhnya, tetapi Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung yakin dengan harapan hidup berdampingan bersama Covid-19 adalah keputusan tepat.

Sebelum mencanangkan roadmap tentang keinginan hidup berdampingan bersama Covid-19, Singapura mencatat 600 kasus Covid-19 dalam sehari pada pertengahan April, tetapi berkat kontrol perbatasan yang ketat dan target vaksinasi yang siap dipenuhi, maka Covid-19 ini akan serupa seperti flu yang tak perlu dirawat.

Baca Juga: Terlalu Baik Hati, Maia Estianty Diramal Rentan Dikhianati Termasuk oleh Sosok Ini

Untuk itu, melansir Straits Times, ketiga menteri senior Singapura itu dengan yakin mengatakan Covid-19 bisa dijinakkan dengan peta kehidupan new normal, sebagai berikut:

1. Pertama, orang yang terinfeksi dapat sembuh di rumah, karena dengan vaksinasi gejalanya sebagian besar akan ringan. Dengan orang lain di sekitar orang yang terinfeksi juga divaksinasi, risiko penularan akan rendah.

Bahkan, tidak akan terlalu khawatir tentang sistem perawatan kesehatan yang kewalahan.

2. Kedua, mungkin tidak perlu melakukan pelacakan kontak besar-besaran dan mengkarantina orang setiap kali kita menemukan infeksi.

Orang-orang dapat menguji diri mereka sendiri secara teratur menggunakan berbagai tes yang cepat dan mudah. Jika positif, mereka dapat mengonfirmasi dengan tes PCR dan kemudian mengisolasi diri.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Dana Desa yang Cair Juni 2021 di sid.kemendesa.go.id

3. Ketiga, alih-alih memantau jumlah infeksi Covid-19 setiap hari, Singapura akan fokus pada hasil: berapa banyak yang jatuh sakit parah, berapa banyak di unit perawatan intensif, berapa banyak yang perlu diintubasi untuk oksigen, dan sebagainya.

Singkatnya, ini seperti bagaimana memantau influenza.

4. Keempat, dapat progresif melonggarkan aturan manajemen yang aman dan melanjutkan pertemuan besar serta di acara-acara besar, seperti Parade Hari Nasional atau Hitung Mundur Tahun Baru.
Artinya, para pelaku usaha akan mendapat kepastian operasionalnya tidak terganggu.

5. Kelima, kita akan dapat melakukan perjalanan lagi, setidaknya ke negara-negara yang juga telah mengendalikan virus dan mengubahnya menjadi norma endemik.

Bahkan, setiap negara akan saling mengenali sertifikat vaksinasi masing-masing. Wisatawan, terutama yang divaksinasi, dapat melakukan tes sendiri sebelum keberangkatan dan dibebaskan dari karantina dengan hasil tes negatif pada saat kedatangan.

Baca Juga: Belum Naik Takhta, Pangeran William Diprediksi Jadi Raja Pertama yang Paling Cepat Turun

"Kami sedang menyusun peta jalan untuk transisi ke normal baru ini, seiring dengan pencapaian tonggak vaksinasi kami, meskipun kami tahu pertempuran melawan Covid-19 akan terus penuh dengan ketidakpastian," tulis ketiga menteri senior Singapura dalam editorial Straits Times belum lama ini.

"Sejarah telah menunjukkan bahwa setiap pandemi akan berjalan dengan sendirinya. Kita harus memanfaatkan semua energi, sumber daya, dan kreativitas kita untuk transit secepat mungkin ke keadaan akhir yang diinginkan,

"Ilmu pengetahuan dan kecerdikan manusia pada akhirnya akan menang atas Covid-19. Kohesi dan kesadaran sosial akan membawa kita ke sana lebih cepat. Kita semua harus melakukan bagian kita," pungkas mereka soal Singapura akan memiliki peta kehidupan untuk berdampingan bersama Covid-19.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler