Malaysia Setujui Vaksin Covid-19 Sinopharm dan Johnson and Johnson untuk Penggunaan Darurat

16 Juli 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Pixabay.com/torstensimon

PR PANGANDARAN - Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan pada Jumat, 16 Juli 2021 bahwa pihaknya telah memberikan persetujuan bersyarat untuk penggunaan darurat pada vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Tiongkok, Sinopharm.

Vaksin Sinopharm di Malaysia didaftarkan oleh perusahaan farmasi Duopharma, kata direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah dalam sebuah pernyataan.

Duopharma sebelumnya telah mengumumkan kesepakatan untuk memasok pemerintah Malaysia dengan 6,4 juta dosis vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Rusia.

Baca Juga: Geger Munculnya Tangan Hantu 'Si Merah' di Galeri MCI, Chef Arnold: Biasa, Cuma Beberapa Orang yang Tahu...

Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pengumuman kementerian kesehatan di Sinopharm.

Pihak berwenang juga telah memberikan persetujuan bersyarat untuk vaksin Covid-19 Janssen yang dibuat oleh pembuat obat AS Johnson and Johnson dan diproduksi di Belgia, kata Dr Noor Hisham.

Malaysia sebelumnya telah menyetujui batch lain vaksin Janssen yang telah diberi lampu hijau untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Ramalan Soal Kematiannya yang Disebut Tragis Jadi Heboh, Roy Kiyoshi: Itu Curhatan Aku

Persetujuan datang sehari setelah kementerian kesehatan Malaysia mengatakan bahwa mereka akan berhenti memberikan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac China setelah pasokannya berakhir, karena memiliki jumlah vaksin lain yang cukup untuk programnya.

Malaysia memulai program imunisasi Covid-19 nasionalnya pada 24 Februari.

Malaysia telah memberikan total 12.647.558 dosis vaksin Covid-19 pada Kamis, dengan lebih dari 4 juta orang - atau 12,3 persen dari populasi - sejauh ini telah divaksinasi.

Baca Juga: Dua Hari Jelang Ibadah Haji, Arab Saudi Tangkap 120 Orang Dicurigai Jadi Pemasok Vaksin Covid-19 Palsu

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pada Kamis, bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan kemungkinan memberikan beberapa 'kelonggaran'.

Kelonggaran itu nantinya ditujukan kepada orang-orang yang telah menyelesaikan rejimen vaksinasi Covid-19 lengkap, termasuk mengizinkan mereka untuk makan di restoran dan melakukan perjalanan antar negara bagian.

Malaysia melaporkan 13.215 kasus Covid-19 baru pada hari Kamis, mencetak rekor untuk hari ketiga berturut-turut.

Hingga saat ini, pihak berwenang telah melaporkan sekitar 880.000 kasus dan lebih dari 6.600 kematian.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler