Media Asing Soroti Tingginya Covid-19 di Indonesia, Singgung Pengujian yang Masih Rendah

20 Juli 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi Covid- 19 di Indoensia yang disorot media asing dengan jumlah kasus yang tinggi. /Pixabay/

PR PANGANDARAN – Kasus Covid-19 diketahui melonjak tajam di Indonesia.

Indonesia bahkan dikatakan mengalahkan India dan Brasil dalam mencatat jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19.

Hal ini lantas, membuat Indonesia mendapatkan sorotan dari media asing.

Baca Juga: Tiba-tiba Sebut Pisah Ranjang dengan Nathalie Holscher, Sule: Ada Sedikit Masalah

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera, jumlah kematian Covid-19 di Indonesia diketahui lebih dari 73 ribu kasus.

Senin lalu, Indonesia pun mencatatkan laporan kematian tertinggi yang pernah ada, yakni 1.338 kasus.

Lebih menarik, karena para ahli menilai angka yang ada ini mungkin jauh lebih rendah daripada kenyataan yang terjadi di Tanah Air.

Baca Juga: Bosan Olah Daging Kurban Hanya Jadi Sate? Cobalah Resep Sapi Kentang Rica-rica Ini

Hal ini disebabkan karena pengujian terhadap Covid-19 masih rendah di Indonesia.

Menurut Aljazeera, salah satu kelompok independen di Indonesia mengumpulkan dan menyusun data terkait Covid-19 di tanah air.

Salah satu pendiri kelompok itu adalah Ahmad Arif.

Baca Juga: Seolah Bongkar 'Aib' Lesti Kejora, Rizky Billar: Dia Polos-polos Gitu Justru Lebih Nusuk

Ahmad Arif mengatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan jumlah korban tewas yang sebenarnya adalah tiga hingga lima kali lipat dari angka pemerintah.

“Sebagian besar dari mereka yang meninggal dalam isolasi mengalami kesulitan mengakses rumah sakit,” ujarnya.

“Kondisi mereka memburuk, mereka mencoba ke rumah sakit tetapi mereka penuh, sehingga mereka meninggal di rumah, ”katanya.

Baca Juga: Takut Terjadi Sesuatu saat Aurel Hermansyah Hamil karena Hal Ini, Atta Halilintar: Nggak Boleh Loh!

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi layanan kesehatan di Indonesia masih belum memadai.

“Kami melihat bahwa kematian orang-orang dalam isolasi diri merupakan indikator runtuhnya layanan kesehatan kami,” ujarnya.

Tanda-tanda krisis kesehatan pun terjadi bahkan di provinsi terpencil di indonesia.

Baca Juga: Bukan Ariel NOAH, Luna Maya Menggambar Bentuk 'Cinta' di Pipi Pria Ini: Cie...

“Kematian dalam isolasi diri sudah mulai terjadi di luar jawa. Dalam sepekan terakhir, kami mendapat data orang meninggal di riau, lampung, nusa tenggara timur, kalimantan, dan lainnya,” kata Ahmad.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kasus Covid-19 tidak lagi dapat ditangani oleh tenaga kesehatan.

“Ini merupakan indikasi bahwa kasus tidak dapat ditanggulangi oleh layanan kesehatan lagi,” katanya.***

 

 

 

Editor: Imas Solihah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler