Soal Sentimen untuk Atlet Iran, Atlet Korea Selatan Ini Gagal Tahap Kualifikasi Olimpiade: Teroris Menang ?

1 Agustus 2021, 13:10 WIB
Seorang atlet Korea Selatan yang gagal tahap kualifikasi Olimpiade merasa heran dengan atlet Iran menang medali emas padahal bagian teroris /Reuters/USA Today

PR PANGANDARAN – Seorang atlet penembak Korea Selatan, menyebut saingan peraih medali emas sebagai 'teroris' setelah mengetahui bahwa dia adalah anggota Garda Revolusi Iran.

Atas alasan itu, atlet penembak asal Korea Selatan itu heran dengan seorang anggota Garda Revolusi Iran yang bernama Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah diizinkan untuk bersaing di Olimpiade Tokyo, menyebutnya sebagai ‘teroris’.

Javad Foroughi, atlet penembak asal Iran yang disebut Korea Selatan sebagai anggota Garda Revolusi Iran, diketahui telah meraih medali emas di nomor pistol udara 10 meter, mengalahkan Damir Mikec dari Serbia dan Wei Pang dari Tiongkok.

Baca Juga: Mengenal Depresi, Lengkap dengan Ciri dan Cara Penanganannya

Setelah kejadian itu, dia dicap teroris oleh Jin Jong-oh, penembak Korea yang meraih emas di ajang yang sama di London 2012 dan bertanding di Tokyo.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Insider.com, Jong-oh membuat komentar sehubungan dengan fakta bahwa Foroughi adalah anggota IRGC, sebuah kelompok yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada tahun 2019.

Korps Pengawal Revolusi Islam adalah pasukan elit yang melakukan misi bayangan di luar perbatasan Iran dan menekan perbedaan pendapat internal di dalam.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Turki Jadi Area Bencana, Erdogan: Kita Tidak Melakukan Apapun Selain Berdoa

Lebih lanjut, Jong-oh lantas melontarkan komentar yang tidak pantas kepada Javad Foroyghi.

"Bagaimana bisa seorang teroris memenangkan tempat pertama? Itu hal yang paling tidak masuk akal dan konyol," kata Jong-oh kepada wartawan di Bandara Seoul setibanya di rumah dari Tokyo, menurut Korea Times.

Jong-oh diketahui gagal melewati tahap kualifikasi di Olimpiade Tokyo, tetapi kata-katanya tentang Foroughi yang telah menjadi berita utama.

Baca Juga: 5 Negara dengan Total Kasus Covid-19 Tertinggi di Asia Hari Ini, Salah Satunya Indonesia

Komentarnya muncul setelah pernyataan kelompok kampanye United for Navid, sebuah kelompok yang dibentuk setelah eksekusi pegulat Iran Navid Afkari, yang mengkritik Komite Olimpiade Internasional karena mengizinkan Foroughi berkompetisi.

“Kami menganggap pemberian medali emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya merupakan bencana bagi olahraga Iran tetapi juga bagi masyarakat internasional, dan terutama reputasi IOC. Foroughi yang berusia 41 tahun adalah anggota lama dan sekarang dari IOC. organisasi teroris," katanya dalam sebuah pernyataan.

“IRGC memiliki sejarah kekerasan dan pembunuhan tidak hanya terhadap orang-orang Iran dan pengunjuk rasa di sana, tetapi juga orang-orang yang tidak bersalah di Suriah, Irak dan Lebanon. Ini adalah organisasi teroris asing yang ditunjuk oleh Amerika Serikat,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Bulan Berkendara hingga Diberhentikan Polisi, Pengendara Ini Bawa Jasad Dua Anak Kecil di Bagasi Mobilnya

Lebih lanjut, kabar sentimental mengenai ungkapan Jong-oh itu lantas menjadi perbincangan di kalangan warganet.

Salah satunya dapat terlihat pada media sosial, Twitter. Terlihat ramai tagar bertuliskan #StopAsianHate akibat ujaran yang disampaikan oleh Jong-oh tersebut.

Diketahui tagar #StopAsianHate telah mencapai 3,469 cuitan, sementara tagar #SouthKoreaRacist mencapai lebih dari 10 ribu dan menjadi trending  di Indonesia.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler