Israel Dirikan 120 Stasiun Tes Covid-19 di Seluruh Wilayah, Sebut Hasil Bisa Diterima dalam 15 Menit

9 Agustus 2021, 16:20 WIB
Israel mendirikan 120 stasius tes Covid-19 yang tersedia di seluruh wilayah, bahkan sebut hasil bisa diterima dalam 15 menit. /Pixabay/Michael Kretzschmar/

PR PANGANDARAN - Israel mendirikan stasiun pengujian tes Covid-19 cepat di seluruh negeri pada Minggu, 8 Agustus 2021, yang mana ini upaya pemerintah untuk mencegah penguncian wilayah.

"Menyusul permintaan dari Kementerian Kesehatan (Israel), Magen David Adom pada hari Minggu membuka 120 stasiun (tes Covid-19) deteksi cepat," kata pernyataan layanan darurat Magen David Adom (MDA).

Adapun pusat pengujian tes Covid-19 dengan hasil diterima dalam 15 menit, ditujukan untuk mereka yang tidak dapat vaksinasi dan mereka yang telah pulih dari Covid-19 dan membutuhkan izin kesehatan.

Baca Juga: 5 Negara Tertinggi Total Kasus Covid-19 di Asia, Senin, 9 Agustus 2021

Sejak Minggu pagi, orang yang tidak divaksinasi harus menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif kurang dari 24 jam, dan kartu kesehatan akan diberikan kepada anak-anak di bawah 12 tahun mulai 20 Agustus.

Selama seminggu terakhir, Israel telah mencatat rata-rata lebih dari 3.000 kasus Covid-19 dalam sehari yang menjadi total tertinggi sejak April lalu.

Dengan kata lain, peningkatan kasus Covid-19 adalah langkah mundur setelah kampanye vaksin terkemuka dunia menurunkan dari 10.000 per hari menjadi kurang dari 100.

Baca Juga: Tak Bawa Medali Olimpiade Tokyo, The Daddies Tetap Idola dan 'Juara Sejati' bagi Atlet Top Dunia

Diketahui, pengujian tes Covid-19 di stasiun baru akan menelan biaya 52 shekel ($ 16) dan memungkinkan mereka yang diuji untuk menerima izin kementerian kesehatan Israel yang berlaku selama 24 jam.

"Penguncian akan diberlakukan sebagai upaya terakhir dan kami akan melakukan segalanya untuk menghindarinya," kata Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz dalam sebuah pernyataan menyambut peluncuran layanan tes cepat.

Desember lalu, Israel yang berpenduduk sembilan juta orang itu adalah salah satu yang pertama meluncurkan kampanye vaksinasi besar-besaran, berkat kesepakatan dengan raksasa farmasi Pfizer yang memberikan akses cepat ke jutaan dosis sebagai ganti data biomedis tentang efek vaksin.

Baca Juga: Ikuti Tren 'Ganteng Review Saldonya Dong', Lutfi Agizal: Saldo Crypto aja ya?

Meskipun kampanye mengurangi jumlah infeksi yang dilaporkan, kontaminasi telah meningkat lagi dengan penyebaran varian Delta pada orang dewasa yang tidak divaksinasi dan pada mereka yang baru dapat vaksinasi lebih dari enam bulan lalu.

Israel kini telah meluncurkan kampanye untuk memberikan dosis vaksin penguat ketiga kepada orang tua dan juga telah mengembalikan izin kesehatan.

Sebagian besar pembatasan Covid-19 dicabut pada awal Juni, tetapi beberapa diberlakukan kembali bulan lalu setelah kebangkitan kasus.

Baca Juga: Jadi Nyata, Raffi Ahmad Pernah Sesumbar 'Kamu Istri Aku?' ke Nagita Slavina 16 Tahun Silam

Sementara itu, Israel kini juga memberlakukan hanya orang yang dapat vaksinasi lengkap, sembuh dari Covid-19 atau dengan tes PCR negatif yang diambil kurang dari 72 jam sebelumnya yang diizinkan memasuki tempat yang menampung lebih dari 100 orang, di dalam atau di luar ruangan.

Selama 24 jam terakhir, Israel telah mencatat 2.886 kasus Covid-19 baru. Dari 602 orang di rumah sakit karena virus, 348 sakit parah.

Lebih dari 6.500 orang telah meninggal dari hampir 900.000 kasus Covid-19 di Israel.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler