Presiden Afghanistan Dilaporkan Kabur dengan Helikopter Penuh Uang, Rusia: Tak Semuanya Muat

16 Agustus 2021, 20:45 WIB
Asgraf Ghani selaku presisen Afghanistan dilaporkan kabur bawa uang tunai, uang dibawa 4 mobil, sebagian tidak muat ke helikopter. /Al Jazeera

PR PANGANDARAN - Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan kini dilaporkan kabur dengan membawa uang yang memenuhi helikopter.

Asraf Ghani selaku presiden Afghanistan disebut kabur membawa uang oleh seorang diplomat Russia yang bertugas di Afghanistan.

Sebelum dituding membawa uang, presiden Afghanistan itu dilaporkan kabur ke negara Tajikistan pada Minggu, 15 Agustus waktu setempat.

Kejadian Presiden Afghanistan kabur ini disebabkan oleh masuknya Taliban ke pusat ibu kota negara, Kabul setelah 20 tahun negara dijaga oleh pasukan Amerika Serikat dan NATO.

Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' Hari Ini 17 Agustus 2021 Segera Klaim Senjata dan Skin Hero!

Afghanistan kini tengah mengalami perubahan kekuasaan ekstrem, ditinggal sang presiden dan Taliban berhasil memasuki ibu kota Kabul.

Kepergian presiden Aghanistan ini pun menuai kritik karna ia dianggap tidak bertanggung jawab akan nasib rakyatnya.

Pada Senin, 16 Agustus 2021, bandara Kabul dipenuhi oleh orang yang berusaha meninggalkan Afghanistan.

Peristiwa ini memakan korban jiwa. Beberapa di antaranya sempat terekam jatuh dari ketinggian karena bergelantung di sisi luar pesawat.

Baca Juga: Kode Redeem ML'Mobile Legends' 17 Agustus 2021: Sediakan Banyak Skin Hero!

Di sisi lain, Ashraf Ghani selaku presiden Afghanistan disebut telah membawa banyak uang saat kabur.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari NDTV, Kedutaan Rusia di Kabul mengatakan pada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah meninggalkan negara itu sebuah helikopter yang penuh dengan uang tunai.

Tak hanya itu, karena penuh, Ashraf Ghani harus meninggalkan sejumlah uang karena tidak semuanya muat.

Ashraf Ghani, selaku presiden yang dinilai harus bertanggung jawab ini dilaporkan tidak diketahui keberadaanya saat ini.

Baca Juga: Covid-19 Lebih Mudah Serang Orang yang Tinggal di Sekitar Asap Kebakaran, Ini Penjelasan Studi Baru Harvard

Di sisi lain, Taliban memasuki Kabul hampir tanpa perlawanan. Ashraf Gani mengaku bahwa ia menghindari pertumpahan darah.

Rusia sendiri telah mengatakan akan mempertahankan kehadiran diplomatik di Kabul, dengan harapan bisa mengembangkan hubungan dengan Taliban.

Taliban sendiri tidak terburu-buru untuk mengakui mereka sebagai penguasa negara itu dan akan mengamati dengan cermat perilaku mereka.

juru bicara kedutaan Rusia di Kabul, Nikita Ishchenko mengungapkan kesaanya terhadap sikap presoden Afghanistan yang melarikan diri.

"Adapun keruntuhan rezim (keluar), itu paling jelas ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan," kata Nikita Ishchenko.

Baca Juga: Perkiraan Ikatan Cinta 17 Agustus 2021: Andin Murka Melihat Elsa Acuhkan Kasih Sayangnya

Ia pun menambahkan bahwa sang presiden Afghanistan berusaha memasukkan uang dari empat mobil itu je dalam helicopter.

Akan tetapi, karena uang tersebut terlalu banyak, Ashraf Gani harus meninggalkan sebagiab uang tesebut di bandara.

"Empat mobil penuh dengan uang, mereka mencoba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi tidak semuanya muat. Dan sebagian uang itu dibiarkan tergeletak di landasan," ujarnya.

Nikita Ischenko selaku juru bicara kedutaan Rusia, membenarkan komentarnya dengan mengutip "saksi" sebagai sumber informasinya.

Baca Juga: Syakir Daulay Peluk Kakaknya Usai Heboh 'Alvin Faiz Nikahi Henny Rahman': Semuanya Udah Skenario....

Meski demikian, belum ada konfirmasi lanjut apakah peristiwa ini valid atau sekadar rumor.

Perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan sebelumnya tidak jelas berapa banyak uang yang akan ditinggalkan oleh presiden Afganistan yang kabur ini.

Ia berharap bahwa Ashraf Ghani tidak mengambil semua uang yang dijasikan anggaran negara.

"Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Ini akan menjadi landasan anggaran jika ada yang tersisa," ujar Zamir Kabulov.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler