Sebut China Berambisi Tiru Taliban, Taiwan Khawatir Dapat Invasi dari Beijing

22 Agustus 2021, 21:43 WIB
Menlu Taiwan sebut China berambisi meniru Taliban, sehingga khawatir mereka dapat invasi dari Beijing. /REUTERS/Tingshu Wang

PR PANGANDARAN - Salah satu pejabat Pemerintah Taiwan rupanya sedang berkaca dengan insiden kekacauan yang menimpa Afghanistan, mengaku khawatir akan nasib negaranya yang bakal mendapat invasi serupa dari China.

Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu menuduh China ingin meniru Taliban, dengan melakukan invasi pada pulau yang diklaim Beijing sebagai wilayah kedaulatannya hingga bisa menjadi sasaran kejahatan kemanusiaan.

Sedangkan terkait Afghanistan terseret dalam kekacauan setelah penarikan pasukan AS, juga telah memicu perdebatan sengit di Taiwan, tentang apakah mereka dapat mengalami nasib yang sama dengan invasi China.

Baca Juga: Anak Lesti-Billar Diramal Lahir Tak Lama Usai Kelahiran Anak Atta-Aurel, Nyai Ratu Kidul: Makin Seru

Ditambah lagi, media pemerintah China mengatakan nasib Afghanistan yang ditinggalkan pasukan AS, menunjukkan Taiwan tidak dapat mempercayai Washington.

Namu begitu, Menteri Luar Negeeri Joseph Wu mencuitkan tanggapan terhadap Departemen Luar Negeri AS yang mengulangi seruan agar China berhenti menekan pulau itu, menyampaikan terima kasihnya kepada Amerika Serikat karena menjunjung tinggi keinginan dan kepentingan terbaik rakyat Taiwan.

"Mereka termasuk demokrasi & kebebasan dari komunisme, otoritarianisme & kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Wu.

"China bermimpi meniru Taliban, tapi biarkan saya terus terang: Kami punya kemauan & sarana untuk membela diri," tambah Wu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca Juga: Maia Estianty Bongkar Tabiat Sang Suami pada Al, El dan Dul, Istri Irwan Mussry: Dia Nggak Merasa Ayah Kandung

Tidak ada tanggapan segera dari China, yang Kantor Urusan Taiwannya tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar di luar jam kerja pada hari Sabtu.

Adapun selama ini, China telah berusaha untuk membangun hubungan dengan Taliban, meskipun ada kekhawatirannya tentang efek ekstremis Islam yang beroperasi di Xinjiang.

Sedangkan, Taiwan telah mengeluhkan peningkatan tekanan diplomatik dan militer China dalam beberapa bulan terakhir, termasuk latihan angkatan udara dan angkatan laut yang berulang di dekat pulau itu, yang memicu kekhawatiran di Washington dan ibu kota Barat lainnya.

Baca Juga: Nyai Ratu Kidul Ramal Kehamilan Aurel Hermansyah: Anak Ini Akan Kuat, Sesuai...

Sementara itu, Taiwan adalah negara demokrasi yang rakyatnya menunjukkan sedikit minat untuk diperintah oleh China yang otokratis.

Bahkan, Beijing juga marah dengan dukungan AS untuk Taiwan yang berjalan tanpa adanya hubungan diplomatik formal, termasuk penjualan senjata reguler AS.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler