Tato Barcode Sertifikat Vaksin Covid-19, Pria di Italia Ini Pilih Mengingat Pandemi

25 Agustus 2021, 20:30 WIB
Seorang pria Italia ini pilih mengingat pandemi dengan membuat tato barcode sertifikat vaksin Covid-19. /Facebook/Gabriele Pellerone Tattoo

PR PANGANDARAN - Seorang pria di Italia, Andre Colonnetta berbeda dari kebanyakan orang yang lebih suka melupakan hidup selama pandemi, tepatnya dia telah mendapat pengingat permanen berupa tato sertifikat vaksin Covid-19 miliknya.

Lebih lanjut, pria 22 tahun asal Reggio Calabria, Italia ini menyebut ingin mengingat waktu bersejarah selama pandemi, sehingga tato unik berupa barcode sertifikat vaksin Covid-19 menjadi pembuktiannya.

Berkat tato sertifikat vaksin Covid-19, pria Italia itu seketika menjadi viral dengan cerita unik yang tersebar, menyebut dia satu-satunya orang di dunia yang memiliki pengingat pandemi.

Baca Juga: Bersahabat dengan Agnez Mo, Greysia Polii Ungkap Berawal Karena Hal Ini: Gue Ngerasa Kayak...

Dalam detailnya, kisah bermula pada 17 Agustus, Colonnetta pergi ke studio seniman tato muda dan berbakat di kota, Gabriele Pellerone, dan mendiskusikan gagasan untuk mendapatkan sesuatu yang akan selamanya mengingatkannya akan apa yang telah ia alami selama dua tahun terakhir pandemi.

Kemudian bersama-sama, mereka memutuskan tato sertifikat Covid-19 milik Andrea, yang baru saja dia dapatkan setelah menerima dosis pertama vaksin Pfizer.

Sebagai informasi sertifikat vaksin alias Green Pass telah diwajibkan di Italia sejak 6 Agustus untuk masuk ke tempat-tempat dalam ruangan seperti bioskop, museum, tempat olahraga, dan restoran.

Baca Juga: Dapat Apresiasi Melimpah, Greysia Polii Berterima Kasih pada Atlet Senior: Mungkin Nanti Gak Diperhatikan...

Green Pass di Italia belum diterima dengan demonstrasi kemarahan publik yang sama yang ditunjukkan di Prancis, di mana ratusan ribu orang turun ke jalan untuk memprotes izin kesehatan wajib Presiden Emmanuel Macron, tetapi masih menerima kritik dari banyak orang dari mereka yang menentang vaksinasi.

Sedangkan pembuatan labirin kompleks garis hitam dan titik-titik yang membentuk kode QR dilakukan dalam waktu kurang dari dua jam oleh Pellerone, yang menganggap tato itu cara yang bagus untuk menantang "anti-vaxxers" dan menekankan pentingnya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Namun begitu, tato itu tentu ditafsirkan oleh banyak orang sebagai, jika tidak politis, setidaknya kontroversial.

Baca Juga: Aurel Rahasiakan Kehamilannya, Anang Hermansyah Beberkan Alasan Ini: Daripada Diumumin, Nanti...

Pada 19 Agustus, Colonnetta membagikan gambar tato barunya di profil Instagram-nya, yang mana seketika postingan itu kini memiliki lebih dari seribu suka, dan hampir 500 komentar.

Beberapa orang menunjukkan dukungan mereka, mengatakan bahwa ide itu brilian dan orisinal, serta provokatif, sementara yang lain hanya membela hak siapa saja yang memiliki tato untuk melakukannya karena alasan pribadi mereka sendiri.

Yang lain tidak begitu baik dalam komentar mereka.

"Saya harap itu hanya provokasi dan itu benar-benar palsu," tulis seseorang di postingan Instagram Colonnetta.

"Itu adalah tato yang dibuat dengan pacar dan itu bahkan bukan Green Pass," tulis yang lain.

Baca Juga: Terungkap Nama Lengkap Prilly Latuconsina usai Meraih Gelar Sarjana: Akhirnya Berhasil

"Saya mendapat begitu banyak hinaan, saya bahkan tidak akan memberi tahu Anda," kata Colonnetta.

"Mereka yang menyakiti saya adalah orang-orang yang membandingkan tato saya dengan angka-angka yang ditato di tahanan kamp konsentrasi. Ini bukan perbandingan yang harus kita buat."

Apa yang mengesankan dan sulit ditentang tentang tato Andrea, adalah bahwa tato itu berhasil.

"Pertama kali kami pergi ke McDonald's, di mana Anda harus menunjukkan Green Pass untuk duduk di dalam, kami tiba di sana dan ketika saya diminta untuk Green Pass saya, saya mengangkat tangan saya untuk menunjukkan kepadanya, dan pria itu menatapku sedikit bingung, katakanlah. Tapi itu berhasil," kata Colonnetta, sambil tertawa mengingat pengalaman itu.

Baca Juga: Sebut Asal Usul Covid-19 Butuh Sains, China Klaim Tindakan Intelejen AS Masih Dipolitisasi

Namun banyak di media sosial telah menunjukkan bahwa tato kode QR Andrea akan kedaluwarsa dalam sembilan bulan, lalu apa yang akan dia lakukan? Dapatkan satu lagi dan kemudian satu lagi setelah itu?

"Aspek berguna dari tato mungkin kedaluwarsa," jelas Colonnetta.

"Ini adalah sesuatu yang juga bisa saya gunakan selama sembilan bulan, tetapi artinya adalah sesuatu yang lebih. Bagaimanapun artinya akan tetap ada, dan itulah yang penting," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler