Manila Filipina Kembali Lockdown, Presiden Rodrigo Duterte: Tindakan Ini Sebelum Hancurkan Ekonomi

8 September 2021, 08:10 WIB
Manila Filipina kembali lockdown, bahkan Presiden Rodrigo Duterte sebut tindakan ini diambil sebelum ekonomi hancur. /Pixabay/OpenClipart-Vertors/

PR PANGANDARAN - Selasa 7 September 2021, Filipina kembali melakukan lockdown di ibu kota Manila. Sehari setelah diumumkannya pencabutan perintah tinggal di rumah untuk lebih dari 13 juta orang.

Pemerintah Filipina telah merencanakan untuk memulai uji coba lockdown granular di wilayah ibu kota nasional mulai Rabu, meskipun rekor infeksi dipicu oleh varian Delta yang sangat menular.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, Rencana mengejutkan yang disertai dengan beberapa detail tentang bagaimana hal itu akan ditegakkan.

Baca Juga: Intip Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces 8 September 2021: Jangan Buat Keputusan dalam Waktu Singkat!

Itu akan meringankan pembatasan di seluruh wilayah, yang menyumbang sekitar sepertiga dari ekonomi negara itu dan memungkinkan banyak pelaku bisnis yang terpukul keras.

Gugus tugas Covid 19 membalikkan arah pada hari Selasa, dengan mengatakan aturan yang saat ini sudah berjalan akan diperpanjang hingga 15 September 2021, atau sampai uji coba lockdown yang ditargetkan dilaksanakan.

“Mana yang lebih dulu,” jelas juru bicara kepresidenan Harry Roque, tanpa memberikan alasan atas keputusan tersebut.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Nino Ucap 'Berengsek' pada Al karena Reyna

Langkah ini merupakan sebuah pukulan keras bagi para pengusaha restoran yang telah mengharapkan agar terbukanya kembali usaha mereka dalam mendatangkan pengunjung.

Untuk pertama kalinya sejak 6 Agustus wilayah Manila melakukan lockdown terbaru.

Salon kecantikan yang akan mulai kembali operasinya terpaksa harus tetap tutup dan gereja juga ditutup untuk layanan tatap muka.

Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, “Baru-baru ini negara itu tidak mampu lagi melakukan lockdown, setelah tindakan sebelumnya menghancurkan perekonomian dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaannya.”

Baca Juga: Beda Pendapat Soal Hadapi Masalah, Ivan Gunawan ke Ayu Ting Ting: Lu Ngapain Lemes Semua Orang Harus Tahu?

Tetapi hanya dengan sekitar 19 persen dari populasi yang ditargetkan, divaksinasi penuh dan rumah sakit terisi dengan cepat. Pihak berwenang memiliki sedikit pilihan untuk memperlambat penyebaran virus. 

Seperti diketahui Filipina sedang berjuang untuk menahan lonjakan infeksi Covid 19, yang telah membebani rumah sakit karena mereka kekurangan perawat.

Beban kasusnya telah melewati angka 2 juta, dengan lebih dari 34.000 angka kematian.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler