Minta WHO Selidiki Fort Detrick, Petisi Online di Filipina Sebut AS Simpan Misteri Berbahaya

- 8 Agustus 2021, 11:50 WIB
Beredar petisi online dari Filipina yang minta WHO selidiki Fort Detrick yang menjadi sarang misteri berbahaya AS.
Beredar petisi online dari Filipina yang minta WHO selidiki Fort Detrick yang menjadi sarang misteri berbahaya AS. /REUTERS/Brendan McDermid

PR PANGANDARAN - Beredar sebuah petisi online di Filipina berusaha mendesak Organisasi Kesehatan Dunia untuk selidiki Fort Detrick yang memiliki Institut Penelitian Medis Angkatan Darat AS untuk Penyakit Menular, disebut tempat itu ada kaitan dengan asal usul Covid-19.

Adapun petisi online itu diprakarsai oleh radio internet Global Talk News Radio yang berbasis di Manila, Filipina, mendorong CDC AS untuk menutup fasilitas di Fort Detrick karena diklaim ada pelanggaran keamanan serius khususnya yang berkaitan dengan pembuangan bahan berbahaya.

"Sampai hari ini, Fort Detrick tetap menjadi misteri yang terlalu berbahaya untuk diabaikan oleh para ahli WHO," demikian bunyi petisi online yang dipublikasikan di Change.org.

Baca Juga: BMKG Soal Fenomena Langit Terbelah di Pacitan: Bukan Pertanda Bencana, Yang Pasti...

Para pembuat petisi online itu mengatakan tidak masuk akal bagi AS menekan WHO untuk membuang-buang waktu yang berharga dengan mengirimkan misi kedua ke Wuhan.

"Di sisi lain, ada terlalu banyak laporan serius dan kredibel yang diangkat oleh para ahli dari negara lain yang menunjuk pada insiden Covid-19 di wilayah mereka sendiri, sebelum ditemukannya virus di China pada 31 Desember 2019," kata mereka dalam petisi online itu.

Lebih lanjut, seorang dokter Filipina, Leomil Aportedera adalah salah satu penandatangan petisi yang meneliti tentang insiden lab di Fort Detrick.

Baca Juga: Lesti Kejora Disebut Penyanyi Termahal, Ini 5 Sumber Kekayaan Calon Istri Rizky Billar!

Dia mengatakan semua orang perlu fokus dalam memperluas jaring pencarian untuk sumber pandemi ini.

Sedangkan, jurnalis dan analis veteran, Herman Tiu Laurel termasuk di antara kelompok jurnalis, pengusaha, dan cendekiawan Filipina di balik gerakan petisi.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: People's Daily


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah